Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - CEO PolMark Indonesia, Eep Saefullah Fatah, meluncurkan aplikasi pemantau pemungutan suara bernama Warga Jaga Suara pada Jumat, 9 Februari 2024. Aplikasi itu bertujuan memantau pemungutan suata berlangsung jujur dan adil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Eep mengatakan, gagasan membuat aplikasi itu berasal dari keresahan terhadap kondisi demokrasi saat ini yang rentan melahirkan kecurangan. Menurut dia, puncak indikasi kecurangan itu adalah nepotisme Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan cawe-cawe kekuasaan dalam Pemilu 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada kegentingan yang memaksa yang membuat harus dilakukan sesuatu, terutama untuk membuka data yang sebetulnya data publik," ujar dia saat ditemui di lokasi acara. Menurut dia, gejala penyelewengan demokrasi sangat logis jika berbuntut kepada kecurangan Pemilu.
Kepada para pemilih, Eep mengajak untuk tidak hanya memilih dalam Pemilu, tetapi juga menjaga suara mereka. Menurut dia, hasil Pemilu, C1, sampai dengan rinciannya yang sudah direkap merupakan data publik. "Ketika ada yang berusaha menutup itu, maka dengan menggunakan teknologi kita buka sebagai data publik," ujar dia.
Eep bercerita, proses pembuatan aplikasi mulai berjalan sejak 15 Januari 2024. Aplikasi ini pun sudah bisa diunduh di Play Store sejak 25 Januari 2024 dan hingga kini mencapai 100 ribu pengguna. "Akhirnya kami memutuskan jika nanti sudah 100 ribu lebih kami akan membuat laporan publik yang pertama," kata dia.
Kendati bertujuan menyelamatkan demokrasi dari penyelewengan kekuasaan, Eep mengatakan aplikasi ini tidak mewakili pasangan mana pun. "Ini aplikasi 06 yang bisa dimanfaatkan 01 plus 02 plus 03 dan 00, ditambah teman-teman yang selam ini tidak peduli dengan Pemilu," kata dia.
Basis dari dukungan terhadap aplikasi ini, menurut Eep, bukanlah sifat partisan. Dia justru mengatakan siapa pun yang peduli berhak terlibat untuk menyelamatkan Pemilu, menyehatkan demokrasi, dan memenangkan Indonesia," kata dia.
Acara peluncuran aplikasi Warga Jaga Suara ini dihadiri Sekretaris Jenderal lPKS, Aboe Bakar Al Habsyi, dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto melalui sambungan telepon. Adapun perwakilan Partai Gerindra tidak mengonfirmasi kehadiran mereka. Sejumlah pemimpin redaksi dan perwakilan organisasi pemantau Pemilu juga tampak hadir.