Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Gunung Barujari Meletus, Aparat Cari Ratusan Wisatawan  

Status Gunung Rinjani pun kini telah dinaikkan dari Normal Aktif (level I) menjadi Waspada (level II).

28 September 2016 | 09.27 WIB

Anak Gunung Rinjani, Gunung Barujari menyemburkan material vulkanik terlihat dari Danau Segara Anak, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, 9 November 2015. ANTARA/HO/Mutaharlin
Perbesar
Anak Gunung Rinjani, Gunung Barujari menyemburkan material vulkanik terlihat dari Danau Segara Anak, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, 9 November 2015. ANTARA/HO/Mutaharlin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Peningkatan aktivitas vulkanis anak Gunung Rinjani, Gunung Barujari, menyebabkan letusan dan keluarnya abu vulkanis setinggi 2.000 meter dari puncak sekitar pukul 14.45 Wita, Selasa, 27 September 2016. Status Gunung Rinjani pun kini telah dinaikkan dari Normal Aktif (level I) menjadi Waspada (level II). 

“Pemantauan intensif juga terus dilakukan untuk mengevaluasi tingkat aktivitas Gunung Rinjani,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis, Selasa kemarin. 

Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan di sekitar Gunung Rinjani juga tidak diperbolehkan beraktivitas di dalam kaldera Gunung Rinjani dalam radius 3 kilometer dari kawah Gunung Barujari. Sutopo mengatakan, saat gunung meletus, diperkirakan terdapat 389 wisatawan atau pengunjung yang masih berada di Gunung Rinjani. 

Berdasarkan informasi sementara dari Seksi Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), sepanjang 25-27 September ada 333 wisatawan mancanegara dan 56 wisatawan lokal yang dilaporkan masuk melalui pintu Sembalun. 

Hingga kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Lombok Timur, Taman Nasional Gunung Rinjani, kepolisian, pos pengamatan Gunung Rinjani, dan relawan masih terus berkoordinasi untuk mengetahui kondisi wisatawan atau pengunjung yang masih berada di gunung. 

Sutopo mengatakan pasca-letusan kemarin siang, kondisi Bandara Internasional Lombok dilaporkan tetap normal. “Abu vulkanis tipis menyebar ke banyak tempat karena angin cukup kencang, aktivitas masyarakat tetap normal,” katanya.

GHOIDA RAHMAH

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Erwin Prima

Erwin Prima

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus