Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Steering Committee Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Benidiktus Papa mengatakan mantan presiden Jokowi harus memiliki kartu tanda anggota PSI terlebih dahulu apabila mencalonkan diri sebagai ketua umum PSI.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beny, sapaan akrab Benidiktus Papa, menjelaskan bahwa syarat untuk mendaftar harus memiliki KTA partai. Selain itu, Jokowi harus mendapatkan rekomendasi resmi dari 5 dewan pimpinan wilayah PSI di provinsi dan 20 dewan pimpinan daerah di tingkat kabupaten/kota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jadi kalau Pak Jokowi mencalonkan diri sebagai calon ketua umum PSI, maka beliau juga akan lebih dulu mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai PSI karena itu syarat pendaftaran,” kata Beny kepada Tempo, Sabtu, 17 Mei 2025.
Beny mengatakan sampai saat ini belum ada permohonan pendaftaran bergabung dari Jokowi. Kendati demikian, Beny mengungkapkan bergabungnya Jokowi ke partai akan menjadi kehormatan besar bagi seluruh kader.
“Pak Jokowi ini adalah guru untuk partai PSI. Kehadiran beliau bersama Mas Kaesang itu akan menjadi perpaduan sempurna untuk partai,” ucap dia.
PSI membuka pendaftaran bakal calon ketua umum partai pada 13 Mei 2025 hingga akhir bulan ini. Proses penetapan dan pengumuman nama-nama calon ketua umum rencananya dilakukan hingga 18 Juni 2025. Setelah itu, para calon ketum akan melaksanakan proses kampanye mulai 19 Juni hingga 11 Juli 2025.
Selanjutnya, pada 10 Juli 2025, PSI akan mengumumkan daftar pemilih tetap pemilu raya partai. Sedangkan mulai 12 hingga 19 Juli 2025, partai memasuki masa pencoblosan. Adapun rangkaian tahapan pemilu raya ini akan bermuara pada Kongres PSI. Pengumuman hasil pemilu raya PSI rencananya akan dilakukan dalam Kongres PSI pada 19 Juli 2025, di Solo, Jawa Tengah.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan masih memperhitungkan apakah akan ikut mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum PSI atau tidak. Ia menanggapi peluang dirinya untuk ikut bertarung dalam bursa calon ketua umum partai yang saat ini dipimpin putra bungsunya sendiri, Kaesang Pangarep.
"Ya masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau nanti misalnya saya ikut, saya kalah," ujarnya saat ditemui di Kota Solo, Rabu, 14 Mei 2025.
Septia Ryanthie dan Daniel Ahmad Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan editor: Danantara Menunda RUPS BUMN. Apa Risikonya?