Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Trenggalek - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (Emil Dardak) bersama istrinya Aruma Bachsin sungkem kepada orangtuanya dan berziarah ke makam kakek-neneknya sebelum berangkat ke tempat pemungutan suara (TPS), Rabu, 27 Juni 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Prosesi sungkeman berlangsung di rumah kakek Emil di Jalan Wachid Hasyim, Trenggalek disaksikan tim pemenangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Di ruang tamu, Emil dan istrinya sungkem kepada orangtua Emil, Hermanto Dardak dan Sri Widayati duduk di kursi.
Baca: Emil Dardak Singgung Jiwa Kepemimpinan Puti Guntur
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setelah sungkeman, Emil beserta keluarga berziarah ke makam kakek-nenek Emil, Mochamad Dardak dan Siti Mardiyah Dardak. Semasa hidup Mochamad Dardak dikenal sebagai guru dan tokoh agama. Dia juga bekerja sebagai penghulu di Kantor Urusan Agama setempat.
Emil menuturkan, salah satu alasannya maju menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Timur adalah almarhum neneknya. Saat maju pemilihan Bupati Trenggalek, kata Emil, sang nenek ikut mengantarkannya ke TPS. Saat itu, Emil mendorong kursi roda neneknya menuju tempat pemungutan suara.
Baca juga: Kekayaan Emil Dardak Rp 8,2 Miliar, Berapa Kekayaan Puti Guntur?
“Eyang sempat berkata ingin mengawal saya ke satu jenjang lebih tinggi. Namun saya baru tahu (maksudnya) setelah mengikuti pemilihan gubernur ini,” kata Emil.
Saat Emil tiba di makam, warga sekitar menyambutnya. Mereka berebut memotret calon Wakil Gubernur Jawa Timur itu.
Emil Dardak mengatakan baginya restu keluarga terutama orangtua penting dalam karir politiknya. Karena itu, ia memutuskan sungkem kepada mereka dan berziarah ke makam kakek-neneknya sebelum melakukan pencoblosan di TPS.