Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

JK Setuju Bandar Narkoba Dimiskinkan, Uangnya Disita Negara

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berencana membuat suatu lembaga pemasyarakatan khusus bandar narkoba.

6 Mei 2015 | 15.14 WIB

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla berpidato membuka dialog tingkat tinggi Pemanfaatan Gelombang Bonus Demografi, di Hotel Pullman, Jakarta, 20 April 2015. Jusuf Kalla mengatakan bonus demografi yang dimiliki Indonesia harus dibarengi dengan kualitas sehingga
Perbesar
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla berpidato membuka dialog tingkat tinggi Pemanfaatan Gelombang Bonus Demografi, di Hotel Pullman, Jakarta, 20 April 2015. Jusuf Kalla mengatakan bonus demografi yang dimiliki Indonesia harus dibarengi dengan kualitas sehingga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyetujui usul Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly bahwa bandar narkoba yang tertangkap, selain dihukum pidana, harus dimiskinkan. Kalla menambahkan, aset bandar narkoba yang diduga hasil tindak pidana pencucian uang harus disita negara.

"Kalau disita barangnya, tentu dia (bandar narkoba) langsung miskin," kata Kalla di Hotel JS Luwansa, Rabu, 6 Mei 2015. "Selama ada pasal yang menjerat dan memenuhi syarat untuk disita asetnya, ya pasti."

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly berencana membuat suatu lembaga pemasyarakatan khusus bandar narkoba. Tujuannya, mencegah peredaran narkoba di lembaga pemasyarakatan.

"Bandar yang punya jaringan-jaringan potensial dan berat itu akan kami kelompokkan di LP tertentu," kata Laoly. "Kami akan tempatkan di tiga atau empat LP dengan pengamanan berlapis."

Menurut Laoly, rencana itu juga bertujuan memiskinkan bandar narkoba ketika sudah ditempatkan di lembaga pemasyarakatan. "Karena kalau tidak begitu, tidak kapok-kapok," ujarnya.

REZA ADITYA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mahardika Satria hadi

Mahardika Satria hadi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2010. Kini redaktur untuk rubrik wawancara dan pokok tokoh di majalah Tempo. Sebelumnya, redaktur di Desk Internasional dan pernah meliput pertempuran antara tentara Filipina dan militan pro-ISIS di Marawi, Mindanao. Lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus