Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 24 Juni 2024. Jokowi dan jajaran menteri akan membahas soal kondisi perekonomian terkini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sidang kabinet paripurna biasanya membahas masalah umum dengan Mayoritas anggota Kabinet Indonesia Maju dan kepala lembaga negara biasanya hadir. Sejumlah menteri yang sudah terpantau di pintu depan Istana Negara seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Beberapa pembantu Presiden yang juga sudah tiba adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, serta Menteri Sosial Tri Rismaharini.
"Rapat terkait ekonomi," kata Zulhas. Para menteri Kabinet Indonesia Maju lain hanya menyapa wartawan dan enggan memberikan keterangan.
Pemerintahan Presiden Jokowi tengah dalam masa transisi Presiden terpilih Prabowo Subianto. Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan RAPBN 2025 di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, mengatakan RAPBN 2025 akan disusun dalam range postur defisit 2,29 persen hingga 2,82 persen.
Asumsi makro yang telah disepakati pemerintah adalah pertumbuhan ekonomi 5,1-5,5 persen, inflasi 1,5-3,5 persen, dan nilai tukar rupiah Rp15.300-15.900 per dolar Amerika Serikat (AS).
Lalu ada suku bunga SBN 6,9-7,2 persen, harga minyak 80-85 dollar AS per barel, lifting minyak 600-605 ribu barrel per hari, lifting gas 1.003.000 sampai 1.047.000 barel ekuivalen minyak per hari.
Salah satu yang menjadi prioritas untuk RAPBN 2025 adalah jumlah alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun yang disepakati oleh pemerintahan saat ini maupun pemerintahan yang akan datang.
“Rp 71 triliun buat kami adalah suatu angka yang sangat baik, tadi Bu Menteri Keuangan (Sri Mulyani) menyatakan bahwa kami berkomitmen. Kami menjalankan program unggulan Pak Prabowo secara bertahap. Kuncinya bertahap dan tentu dengan prinsip-prinsip belanja yang berkualitas,” kata Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono pada Selasa.
Pilihan Editor: Kata Zulhas, Airlangga, hingga Anis Matta Soal Pertemuan Prabowo dengan Petinggi Parpol KIM
ILONA ESTERINA