Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Anies Baswedan Andi Sinulingga menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menyebut banyak drama politik menjelang Pilpres 2024. Menurut Andi, drama politik paling mungkin dilakukan oleh Presiden, karena dia memiliki kekuasaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang paling berkuasalah yang memungkinkan menjadi sutradara . Gak mungkin orang yang powerless kaya Anda menjadi sutradara, itu enggak mungkin," kata dia saat ditemui usai rilis Survei Populi Indonesia, di Jakarta Selatan, Kamis, 9 November 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pernyataan Jokowi soal banyak drama dan sinetron menjelang Pilpres 2024 diucapkan saat dia berpidato di acara HUT ke-59 Partai Golkar beberapa waktu lalu.
Andi mengatakan pernyataan soal presiden paling layak menjadi sutradara terbukti dalam banyak hal. Ia mengklaim buktinya itu bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. "Ini bahwa Jokowi itu adalah aktor sekaligus sutradara," katanya.
Menurut Andi, justru Jokowi yang mengorkestrasi dan dia juga yang mempermasalahkan. "Jadi Pak Jokowi itu sudah terlalu sering, bilang tidak akan impor tapi impor. Macam-macam yang dikatakan, dilakukan sebaliknya," ujar dia.
Andi mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi tak perlu lagi mengatakan soal drama politik. Seorang presiden, hanya perlu memunculkan narasi yang maju soal Pilpres 2024.
"Jadi kita itu mau ke mana sih? Mau maju? Ya narasi kita maju aja tapi ini kan mau dialihkan terlalu banyak drama terlalu banyak perasaan," katanya.
Andi mengatakan dirinya dulu merupakan pendukung Presiden Jokowi, namun sekarang sikapnya sudah berbeda. Apa yang terjadi saat ini, kata Andi, karena Presiden Jokowi selalu mendapatkan dukungan dari pendukungnya.
"Nah sekarang baru tau gitu loh. Kalau dia gak dibelain terus dia gak kayak kebablasan kayak begini. Dibelain terus jadi the man who could do no wrong. Jadi selalu benar aja gitu loh, enggak mungkin manusia enggak ada salahnya," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan pemilihan presiden atau Pilpres 2024 menghadirkan banyak drama. Padahal, menurut dia, pesta demokrasi itu seharusnya dipenuhi perang ide dan gagasan.
"Yang saya lihat akhir-akhir ini adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat," ujarnya saat memberikan sambutan dalam acara puncak perayaan HUT ke-59 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Senin 6 November 2023.
Presiden mengatakan, memasuki tahun politik seperti saat ini seharusnya para peserta pemilu dapat berkompetisi secara wajar. Menurut dia, kompetisi yang wajar adalah dengan menawarkan ide dan gagasan, bukan saling menjatuhkan dan penuh drama.
"Saat ini kita sudah memasuki tahun politk tahun pemilu, dan saya ingin kita semuanya memiliki pandangan yang sama, tunjukkan demokrasi yang berkualitas, tidak memecah belah, tidak saling menjelekkan dan memfitnah," kata dia.
Jokowi menilai kompetisi politik dan keinginan untuk menang sebagai hal yang wajar dalam demokrasi. Namun, tidak dilakukan secara curang dengan menjatuhkan satu sama lain.
Pilihan Editor: TKN Bantah Tuduhan Pencalonan Gibran Melalui Proses yang Cacat
Catatan koreksi:
Berita ini telah dikoreksi pada Kamis, 9 November 2023.
Koreksi di bagian foto. Sebelumnya terpasang foto Arya Sinulingga. Untuk itu kami mohon maaf.