Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jusuf Hamka Berharap Bisa Bertemu Prabowo untuk Bahas Pilkada Jakarta

Pengusungan Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta, ditentukan petinggi Koalisi Indonesia Maju (KIM).

1 Agustus 2024 | 19.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pebisnis sekaligus politikus Partai Golkar Jusuf Hamka alias Babah Alun mengutarakan keinginannya memulai komunikasi dengan presiden terpilih Prabowo Subianto untuk membahas pengusungannya dalam Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Insyaallah kalau dipanggil (Prabowo) saya senang sekali," kata Hamka saat menggelar blusukan di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hamka menyampaikan bahwa dirinya tak mau memaksa Prabowo untuk bertemu. Sebab, jelas Hamka, dia tidak ambisius mengejar tiket sebagai calon gubernur ataupun calon wakil gubernur Jakarta. 

"Kalau saya mencari Pak Prabowo, nanti orang berpikir saya mencari-cari jabatan. Ini pun saya serba mendadak," ujarnya. 

Hamka mengatakan bahwa pengusungannya di Jakarta sangat ditentukan oleh petinggi partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Dia menyatakan siap jika diberi amanah untuk maju memimpin Jakarta. KIM merupakan partai pengusung Prabowo-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 lalu.

"Semua harus dibicarakan dengan partai di koalisi. Kalau KIM menghendaki, Insyaallah saya hanya buat pengabdian," tuturnya. 

Hamka menuturkan bahwa dirinya sudah mendedikasikan hidup untuk masyarakat. Dia mencontohkan upaya yang telah dia lakukan, seperti membagikan nasi kuning hingga mengurai kemacetan lewat pembangunan infrastruktur berupa jalan tol. 

"Saya tidak pandai berteori, saya mungkin sedikit pandai bekerja," ucapnya. 

Tak sampai di situ, Hamka menerangkan bahwa Partai Golkar memberikan instruksi kepada dirinya untuk maju sebagai cagub ataupun cawagub. Hamka juga menyatakan bahwa pada dasarnya dia tak mau hidup dengan anggaran negara. 

"Tapi, kalau harus jadi pejabat publik, negara mau membiayai saya, buat saya sesuatu yang luar biasa, mimpi pun tidak pernah," katanya. 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus