Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang penyelenggaraan ibadah haji 2024, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mengungkap serangkaian upaya yang dilakukan oleh pemerintah agar lancarnya ibadah umat Islam tersebut. Tema pelaksanaan haji periode 2024 adalah "Penyelengaraan Haji Ramah Lansia."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Deputi 6 Kemenko PMK, Warsito, menjelaskan, ada kuota tambahan sebanyak 20 ribu jemaah yang diprioritaskan untuk calon jemaah haji pendamping lansia/istri/suami/istri, masuk dalam daftar antrian selama 5 tahun, dan yang sudah dinyatakan istithaah kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jemaah haji diberangkatkan dalam 554 kloter dan tersebar di 14 asrama haji serta 13 embarkasi. Kloter pertama rencananya akan berangkat pada 12 Mei 2024. Warsito mengatakan, tahun ini fasilitas jumlah rasio toilet perempuan ditambah. Selain itu, pada tahun ini, penyelenggaraan haji maju 11 hari, asumsinya makin jauh dari musim panas. Sebab puncak musim panas berada di Juli.
"Insya allah dari sisi iklim makin dingin. Ini merupakan hal-hal positif dan kepada petugas haji Indonesia berada dalam jumlah yang relatif sama sehingga bisa memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah. Kemenag juga harus memberikan prioritas pelayanan," ujar Deputi 6 Kemenko PMK, Warsito dalam acara Deputy Meet the Press di Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024.
Kemenko PMK Ungkap 3 Hal Berbeda dari Penyelenggaraan Haji Tahun Lalu
Warsito menerangkan beberapa hal unik yang membedakan jemaah haji tahun ini untuk membantu penyelenggaraan haji ramah lansia. Berikut daftar selengkapnya:
1. Persyaratan Istithaah 2024
Untuk pelaksanaan haji tahun ini, persyaratan pelunasan istithaah sehat ada 3 kategori, yakni sehat bisa berangkat sendiri meskipun lansia, bisa berangkat dengan bantuan obat, dan dengan bantuan orang atau kursi roda.
2. QR Code Screening Kesehatan Lansia
Soal kuota tambahan reguler dan khusus sebanyak 10 ribu jemaah, harapannya benar-benar sudah terseleksi ramah lansia. Lansia yang sehat dan memenuhi syarat kesehatan ada QR Code, kode berwarna di kartu hajinya. Penyiapan Satu Kartu Jemaah Haji Indonesia berisi QR Code dan Barcode untuk memudahkan fasilitas kesehatan Arab Saudi mengakses riwayat kesehatan jemaah haji yang dirawat.
"Sekarang dilekatkan di gelang dan langsung muncul identitas kategori ini. QR riwayat kesehatan ketika masuk rumah sakit dan di-scan data kesehatan akan muncul secara otomatis," kata Warsito. Sebab, syarat masuk rumah sakit di Arab harus melalui serangkaian persyaratan yang panjang.
3. Fast Track
Layanan Mecca Road (Fast Track) di Bandara Soekarno Hatta-Banten, Bandara Djuanda-Surabaya, dan Bandara Adi Soemarno-Solo.
Kuota Jemaah Haji Tahun 2024
Kuota reguler tercatat sebanyak 203.320 jemaah, khusus 17.680 orang, dengan total 221.000 jemaah haji. Untuk kuota tambahan ada 10.000 reguler, 10.000 khusus, dan 20.000 premium. Totalnya, sebanyak 213.320 reguler, 27.680 khusus, dan 241.000 kuota jemaah haji disediakan pada penyelenggaraan tahun ini.
Data Pelunasan Jemaah Haji
Jemaah haji reguler sebanyak 200.362 dengan persentase sebanyak 93.93 persen. Adapun untuk haji khusus total 28.164 dengan 101,75 persen.
Data Istithaah Kesehataan Jemaah Haji
Total pemeriksaan, ada sebanyak 226.007 jemaah. Jumlah jemaah istithaah dinyatakan sebanyak 225.035 orang. Sementara jemaah yang tidak istithaah ada 972 orang.
Imbauan dari Kemenko PMK untuk Jemaah Prioritas
Berikut imbauan pemerintah untuk jemaah haji prioritas:
1. Latihan jalan atau jalan pagi
2. Bagaimana meluruskan niat, jadi bekal memberikan aura positif secara fisik. Siap segalanya baik fisik maupun mental.
3. Boleh membawa bumbu-bumbu makanan yang disuka. Jangan sampai alasan tak menyukai makanan jadi penyebab jemaah haji sakit selama melaksanakan ibadah.
4. Membawa pil atau obat-obatan pribadi, diperkenankan dibawa.
5. Secara khusus dengan Kemenag berkoordinasi untuk menyediakan juru masak yang cocok dengan lidah orang Indonesia.