Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Ketua Umum PSI dari Masa ke Masa: 2 Hari Jadi Anggota, Kaesang Jabat Ketua Umum

Pendirian PSI dan daftar ketua umum dari masa ke masa. Termasuk Kaesang Pangarep yang 2 hari jadi anggota langsung menjabat Ketua Umum PSI.

19 Mei 2025 | 08.01 WIB

Ketua Umum terpilih Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep memberikan tanda cinta (love sign) saat pidato politik pertamanya pada acara Kopdarnas Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Kaesang resmi menggantikan posisi Giring Ganesha yang didapuk menjadi Ketua Umum PSI sejak November 2021 lalu. Giring purna tugas dan diangkat sebagai Dewan Pembina PSI. DOK.TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Ketua Umum terpilih Partai Solidaritas Indonesia, Kaesang Pangarep memberikan tanda cinta (love sign) saat pidato politik pertamanya pada acara Kopdarnas Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Kaesang resmi menggantikan posisi Giring Ganesha yang didapuk menjadi Ketua Umum PSI sejak November 2021 lalu. Giring purna tugas dan diangkat sebagai Dewan Pembina PSI. DOK.TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tengah memasuki fase penting dalam regenerasi kepemimpinan. Pada Selasa, 13 Mei 2025, PSI secara resmi membuka pendaftaran bakal calon ketua umum yang akan berlangsung hingga akhir Mei 2025. Tak tanggung-tanggung, nama-nama besar seperti Kaesang Pangarep hingga mantan Presiden Joko Widodo disebut-sebut berpeluang maju sebagai kandidat ketua umum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Wakil Ketua Umum PSI Andy Budiman menegaskan bahwa seluruh kader memiliki hak yang sama untuk mencalonkan diri. “Sistem pemilihan akan dilakukan secara elektronik, dan semua kader tanpa kecuali bisa mencalonkan diri, termasuk mantan ketua umum,” ujar Andy saat konferensi pers di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PSI menetapkan jadwal ketat untuk proses pemilihan ketua umum. Pengumuman calon ketua umum dijadwalkan paling lambat 18 Juni 2025. Para calon akan berkampanye mulai 19 Juni hingga 11 Juli 2025, diikuti dengan penetapan daftar pemilih tetap pada 10 Juli.

Masa pencoblosan akan berlangsung selama sepekan, mulai 12 hingga 19 Juli 2025, dan puncaknya adalah Kongres PSI yang akan digelar pada 19 Juli 2025 di Solo, Jawa Tengah. Di sinilah hasil pemilu raya akan diumumkan secara resmi.

Sejarah Kepemimpinan PSI

Partai Solidaritas Indonesia yang kini genap satu dekade berdiri, telah dipimpin oleh tiga figur publik dengan latar belakang yang sangat berbeda: dari jurnalis, musisi, hingga pengusaha muda. Berikut adalah kilas balik ketua umum PSI dari masa ke masa:

1. Grace Natalie (2014-2020)

Grace Natalie menjadi ketua umum pertama PSI sekaligus salah satu pendirinya. Lahir pada 4 Juli 1982, Grace dikenal publik sebagai mantan jurnalis dan pembawa acara berita di berbagai stasiun televisi seperti SCTV, ANTV, dan TV One. Ia pernah mewawancarai tokoh internasional seperti PM Thailand Abhisit Vejjajiva dan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta.

Pasca Pemilu 2014, Grace bersama Raja Juli Antoni dan Isyana Bagoes Oka mendirikan PSI sebagai wadah alternatif bagi anak muda. Ia memimpin partai ini dalam Pemilu 2019, di mana PSI meski belum lolos ke parlemen nasional, mendapat pengakuan karena konsistensinya dalam isu antikorupsi dan keberagaman.

2. Giring Ganesha (2020-2023)

Giring Ganesha, mantan vokalis band Nidji, menggantikan Grace Natalie sebagai ketua umum pada 2020. Sebelumnya, Giring telah bergabung dengan PSI sejak 2017 dan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2019. Meski gagal lolos ke DPR, Giring dipercaya memimpin PSI di tengah tantangan politik nasional.

Kepemimpinannya ditandai dengan sikap vokal terhadap berbagai isu, termasuk kritik tajam kepada Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan, terkait penyelenggaraan Formula E di masa pandemi. Giring dikenal publik sebagai figur yang tegas, dan populer dengan panggilan “Brotum” (Bro Ketua Umum) di kalangan kader PSI.

3. Kaesang Pangarep (2023-Sekarang)

Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, menjadi ketua umum PSI sejak 2023. Lahir di Surakarta pada 25 September 1994, Kaesang dikenal sebagai pengusaha muda dan kreator konten. Ia memiliki berbagai lini bisnis dari kuliner, fesyen, hingga olahraga dan hiburan. Di antaranya adalah Sang Pisang, Sang Javas, Enigma Camp, dan juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Persis Solo Saestu.

Masuknya Kaesang ke dunia politik melalui PSI menandai babak baru partai ini. Di bawah kepemimpinannya, PSI semakin memperkuat citra sebagai partai anak muda yang berorientasi pada inovasi, kewirausahaan, dan digitalisasi.

Dua hari setelah menerita Kartu Tanda Anggota (KTA) Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, anak Jokowi secara resmi menjadi Ketua Umum PSI.

Penyerahan KTA itu dilaksanakan pimpinan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI di rumah Presiden Jokowi, yang terletak di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu, 23 September 2023. Kemudian, Kaesang dikukuhkan sebagai Ketua Umum PSI menggantikan Giring Ganesha di Gedung Djakarta Theater, Jakarta Pusat, pada Senin malam, 25 September 2023.

Kilas Balik Pendirian PSI


PSI resmi berdiri pada 16 November 2014 berdasarkan Akta Notaris Widyatmoko, S.H. Partai ini lahir pasca Pemilu 2014 dan menjadi satu-satunya partai baru yang lolos verifikasi badan hukum oleh Kementerian Hukum dan HAM.

Dibentuk oleh tokoh-tokoh muda seperti Grace Natalie, Raja Juli Antoni, dan Isyana Bagoes Oka, PSI mengusung semangat solidaritas dan keberagaman sebagai pilar utama. Partai ini juga menonjol karena komitmennya terhadap keterwakilan perempuan, dengan proporsi caleg perempuan mencapai 45 persen pada Pemilu 2019.

Dilansir dari laman resminya, PSI memiliki visi untuk menciptakan Indonesia yang berkarakter kerakyatan, berkemanusiaan, berkeadilan, dan bermartabat. Partai ini juga berkomitmen untuk menggalang kekuatan nasional melalui kepemimpinan politik yang ideologis dan terstruktur, serta menghidupkan kembali semangat republikanisme dan gotong royong.

Ananda Bintang Purwaramdhona dan Ni Kadek Trisna Cintya Dewi berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus