Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan Retno Listyarti menyebutkan anak-anak mengeluhkan soal Ujian Nasional yang dinilai tak sesuai dengan materi yang dipelajari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Banyak anak yang mengeluhkan tentang soal UN, terutama tingkat SMP," ujar Retno saat ditemui di kantor KPAI, Senin 28 Mei 2018.
Baca: Hasil UN Anjlok, KPAI Minta Jokowi Evaluasi Muhadjir Effendy
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berdasarkan laporan yang masuk ke KPAI, kata Retno, banyak soal UN SMP yang tidak sesuai dengan materi yang sudah dipelajari anak. Bahkan, ada soal yang memang belum pernah dipelajari.
Selain itu, Retno melanjutkan ada juga temuan soal UN tingkat SMP yang materinya merupakan pelajaran untuk murid tingkat SMA. "Kami sudah dapat informasi tentang itu, ada soal UN SMP yang materinya merupakan materi untuk pelajaran SMA," katanya.
Akibatnya, kata Retno, nilai Ujian Nasional tahun ini khususnya SMP mengalami penurunan. Banyak anak yang mendapatkan nilai dengan rata-rata di bawah 55 bahkan ada yang mendapatkan nilai 24.
Baca: Pengumuman Hasil UN SMP 2018 Diundur Jadi 28 Mei
Menurut Retno, langkah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberlakukan soal dengan sistem daya nalar tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS) membuat pelaksanaan UN tahun ini mengalami kemunduran. "Ini cukup menjadi UN yang buruk, kementerian harus evaluasi UN tahun ini," kata dia.
Retno juga meminta Kemendikbud tidak menyalahkan anak terkait anjloknya hasil UN. Sebab, kata dia, penyebabnya bukan pada anak, namun soal yang tidak sesuai dengan tingkatan anak.
Mendikbud Muhadjir Effendy menganggap penurunan hasil nilai ujian nasional sekolah menengah pertama atau UN SMP 2018 adalah hal yang wajar. Kementerian, kata dia, memang tengah meningkatkan standar pendidikan dengan menyisipkan soal HOTS.“Kalau standarnya kami naikkan, wajar nilainya turun,” kata Muhadjir di kantor Metro TV, Jakarta, Ahad, 27 Mei 2018.
Muhadjir Effendy, mengakui hasil UN SMP 2018 nilai rata-rata mengalami penurunan. "Memang ada penurunan skor dengan adanya soal HOTS bahkan SMP lebih parah (penurunan skornya)," ujar Muhadjir pada buka puasa bersama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Jakarta, Rabu, 23 Mei 2018.
Menurut Muhadjir, penurunan nilai UN SMP tersebut ada kaitannya dengan integritas. Hal itu dikarenakan semakin tinggi integritas, maka nilai UN mengalami penurunan.