Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tulungagung - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar bersafari ke pondok-pondok pesantren serta ulama Nahdlatul Ualama se-Jawa Timur untuk menggalang dukungan maju sebagai calon presiden 2024.
Muhaimin mengatakan tengah meminta restu kepada para ulama. "Kami sowan kiai, konsolidasi dan mohon doa restu untuk didukung dan didoakan persiapan Pilpres 2024," kata Muhaimin saat berkunjung ke Ponpes Al-Hikmah Melaten, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Senin, 7 Maret 2022.
Kunjungan Muhaimin ke Tulungagung merupakan hari ke tujuh dari sepekan rangkaian safarinya ke pondok-pondok pesantren dan alim-ulama NU Jawa Timur. Sebelumnya, Muhaimin mengaku sudah berkunjung ke tokoh-tokoh NU dan kiai sepuh di Sidoarjo, Jombang, Pacitan, Ngawi, Madiun, Trenggalek, Tulungagung, Kediri dan terakhir di Surabaya.
Dalam setiap kunjungannya, kata Muhaimin, dia selalu sowan kepada para alim-ulama NU dan menyampaikan niatnya untuk maju di pilpres mewakili Nahdliyin melalui PKB. Di pesantren Al Hikmah Melaten pimpinan Muhammad Hadi Mahfudz misalnya, Muhaimin sempat beramah tamah sebelum mengutarakan niatnya maju ke pemilu presiden. "Insya Allah, kita punya modal 10 persen. Kita akan minta dukungan partai-partai supaya dapat tiket 20 persen," katanya.
Muhaimin mengklaim sejauh ini para kiai dan tokoh muda NU solid mendukungnya. "Para kiai-kiai muda, gus-gus mulai dari Ploso, Lirboyo, Jombang, Madura, Lamongan, Pantura, Sidogiri, Langitan semua sudah jadi satu," ujarnya.
Dukungan utuh para kiai serta warga NU, kata Muhaimin, sangat penting bagi perjalanannya mendapat elektabilitas yang kompetitif secara nasional. Muhaimin mengaku tidak terlalu risau dengan hasil jajak pendapat sejumlah lembaga survei yang menempatkannya di luar tiga besar.
Menurut Muhaimin Iskandar hasil survei tertutup yang dilakukan sejumlah lembaga survei belum bisa dijadikan tolok ukur, karena bisa jadi namanya belum dimasukkan. Berbeda dengan survei terbuka yang tidak membatasi nama-nama calon menjadi hanya 10 nama. "Tergantung surveinya. Tapi kita mulai dari Jawa Timur dan lihat saja hasil survei pada April. Kita baru mulai bulan ini, jadi lihat saja setelah sebulan ke depan," katanya.
Baca Juga: PKB akan Genjot Elektabilitas Cak Imin untuk Pilpres 2024
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini