Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Tb Hasanuddin-Anton Charliyan akan menjamin santri berprestasi dengan tanggungan pemerintah daerah. Janji ini diungkapkan Hasanuddin jika dia dan Anton Charliyan berhasil menang di Pilgub Jawa Barat 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Santri-santri yang mempunyai prestasi harus kami jamin dan didukung untuk terus mengembangkan dirinya, jangan kalah sama yang lain," kata TB Hasanuddin atau Kang Hasan dalam siaran persnya, Kamis, 24 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dia menuturkan janji tersebut diungkapkan oleh dirinya saat melakukan silaturahmi dan buka puasa bersama dengan para ulama dan tokoh masyarakat, di Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, beberapa waktu lalu.
Kang Hasan mengatakan pendidikan pondok pesantren berperan penting dalam menanamkan pendidikan akhlak, serta mencetak generasi Islam yang unggul dan berdaya saing. Pondok pesantren dinilai turut memunculkan santri-santri berprestasi, baik di bidang Sains maupun agama, yang belum terfasilitasi dengan baik.
Karena itu, kata Kang Hasan, dirinya akan terus mendorong santri berprestasi, dengan menjamin fasilitas yang dibutuhkan untuk menunjang prestasi mereka. Purnawirawan jenderal bintang dua itu menyampaikan, fasiltas tersebut bisa berupa beasiswa, atau pembianaan untuk mengembangkan prestasi yang dimilikinya.
Menurut dia melalui program Rp 1 triliun untuk pesantren, dirinya akan membantu pengembangan pondok pesantren di Jawa Barat, baik pembangun fisik, maupun pembangunan sumber daya manusianya, termasuk para santri.
Kang Hasan menjelaskan, Rp1 triliun untuk pesantren, juga akan dialokasikan untuk kesejahteraan para guru madrasah dan guru ngaji.
Hal itu, dia melanjutkan, sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap para pendidik akhlak generasi bangsa. "Ngajar ngaji memang harus ikhlas, tapi kesejahteraannya harus tetap diperhatikan," tutur Kang Hasan.
