Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi tak merasa tersinggung atas pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut, patut dipertanyakan jika seorang jenderal hidup bermewah-mewah. Prabowo mengatakan bahwa gaji pensiunan TNI itu kecil. Oleh karena itu, jika ada yang hidup mewah, maka sumber duitnya patut dipertanyakan.
Baca: Prabowo: Jenderal Hidup Mewah Perlu Dipertanyakan Sumber Duitnya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saya tidak tersinggung. Saya lihat teman-teman yang relatif berpunya, umumnya didapat dari bekerja keras setelah pensiun," ujar Fachrul Razi kepada Tempo pada Jumat malam, 23 November 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mantan Wakil Panglima TNI itu mengatakan, hidupnya saat ini juga tidak mewah, tetapi relatif 'berpunya'. Harta yang dimiliki setelah pensiun, ujar Fachrul, diperoleh dari hasil bekerja di perusahaan milik Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan gaji dari menjabat sebagai komisaris di BUMN.
"Kalau Pak Prabowo, setahu saya memang sudah hidup mewah semenjak di TNI dan kami tidak iri. Dengan mengikuti tax amnesty, tidak ada kekayaan yang dapat disembunyikan, termasuk sumbernya," ujar Ketua Tim Bravo-5 ini.
Baca juga: Pilih Jokowi, Fahcrul Razi: Loyalitas ke Purnawirawan Mengalah
Untuk itu, ujar Fachrul, dia tak merasa tersindir akan pernyataan Prabowo tersebut. Toh, dia hidup berkecukupan dari hasil bekerja di sejumlah perusahaan setelah pensiun.
Keberadaan para jenderal purnawirawan di posisi-posisi strategis sebuah perusahaan, memang bukanlah barang baru. Setidaknya beberapa jenderal atau letnan jenderal purnawirawan yang mendukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi sejak pilpres 2014, menempati posisi komisaris di berbagai BUMN. Para purnawirawan TNI ini bergabung mendukung Jokowi melalui Tim Bravo-5, tim bentukan Luhut Binsar Panjaitan.
Sebagai contoh, Fachrul Razi menjabat Presiden Komisaris di PT Central Proteina Prima (CP Prima) dan Komisaris Utama di PT Antam Tbk sejak 2015. Dia juga menjadi komisaris di PT Toba Sejahtera Group milik Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan.
Baca: Cerita Fachrul Razi dan Surat Pemberhentian Prabowo yang Bocor
Anggota tim Bravo-5 lainnya, yakni Letjen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy menjabat Komisaris Independen Komisaris Pelindo II. Adapula Letjen TNI (Purn) Sumardi yang menjabat Dewan Komisaris Pindad sejak April 2017.
Adapun Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Hasto Kristiyanto mengatakan, tak ada jenderal purnawirawan dari kubunya yang hidup mewah. "Kalaupun ada, mungkin mereka belajar dari Pak Prabowo," ujar Hasto di Jakarta, Sabtu, 24 November 2018.