Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada peringatan Hari Pahlawan tahun ini, pemerintah menetapkan enam tokoh sebagai pahlawan nasional. Salah satunya adalah Ratu Kalinyamat yang berasal dari Jepara. Penetapan itu pun disambut suka cita oleh ratusan siswa SMA Negeri 1 Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk mensyukurinya, para siswa menggelar doa bersama. Sebab, Ratu Kalinyamat telah diajukan sebagai pahlawan nasional sejak 2007 dan baru ditetapkan tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada doa bersama yang berlangsung di halaman SMA Negeri 1 Bangsri itu siswa juga membawa poster atau gambar Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan kebanggaan mereka. "Kegiatan ini merupakan wujud syukur kami, akhirnya Ratu Kalinyamat ditetapkan sebagai pahlawan nasional," kata Kepala SMA Negeri 1 Bangsri Ngaripah, Jumat, 10 November 2023.
Menurut Ngaripah, Ratu Kalinyamat layak mendapatkan gelar pahlawan. Sebab, tokoh itu terlibat langsung mengusir penjajah di era kemerdekaan.
Penganugerahan gelar pahlawan nasional bagi Ratu Kalinyamat yang menjadi pemimpin Jepara tahun 1549-1579 ini pun semakin meneguhkan posisi dan peran Jepara dalam pembangunan bangsa ini. "Anak Jepara harus bangga atas penobatan itu," kata Ngaripah.
Tak sekadar bangga, Ngaripah mengajak anak-anak muda untuk meneruskan perjuangannya dengan belajar rajin untuk meraih prestasi membanggakan. "Mudah-mudahan perjuangan Ratu Kalinyamat sebagai sosok perempuan yang berani melawan penjajah Portugis menjadi inspirasi para siswa, tanpa kenal lelah meraih prestasi yang membanggakan bagi sekolah maupun pemerintah kabupaten," kata dia.
Ketua OSIS SMA Negeri 1 Bangsri Ayu Sinta Barawati menganggap Ratu Kalinyamat merupakan sosok perempuan pemberani yang pernah menjadi pemimpin perempuan di Jepara. "Semoga kami bisa meneladani sifat baik Ratu Kalinyamat menjadi seorang pemimpin yang bijaksana. Mudah-mudahan nantinya muncul pemimpin-pemimpin perempuan asal Jepara," ujarnya.
Ratu Kalinyamat semasa hidupnya dikenal gigih menghadapi kolonial Portugis. Ia sempat membangun kapal perang dan mengirimkannya untuk menyerang Portugis pada 1551, membantu Sultan Johor di Malaka; Sultan Ternate, Sultan Hitu, dan puncaknya pada 1574 ketika membantu Sultan Aceh di dalam menghadapi Portugis.
Portugis mencatat Ratu Kalinyamat sebagai rainha de Japara, senhora poderosa e rica, de kranige Dame, yang berarti "Ratu Jepara seorang wanita yang kaya dan berkuasa, seorang perempuan pemberani".
Selain Ratu Kalinyamat, ada dua tokoh lain asal Jepara yang telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional, yaitu R.A. Kartini dan dr. Cipto Mangunkusumo.