Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Sebelum Diretas, Rektorat Minta BEM Unnes Hapus Kritik Soal Ma'ruf Amin dan Puan

Rektorat sempat meminta BEM Unnes untuk menghapus kritik soal Ma'ruf Amin dan Puan Maharani.

8 Juli 2021 | 12.02 WIB

Wakil Presiden Ma'ruf Amin (tengah) bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) dan Bupati Kabupaten Bekasi Eka Supriatmaja (kanan) meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis, 19 November 2020. Pada kunjungan tersebut Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau satu persatu tahapan simulasi pemberian vaksin COVID-19. ANTARA/Fakhri Hermansyah
Perbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (tengah) bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kiri) dan Bupati Kabupaten Bekasi Eka Supriatmaja (kanan) meninjau simulasi pemberian vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis, 19 November 2020. Pada kunjungan tersebut Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau satu persatu tahapan simulasi pemberian vaksin COVID-19. ANTARA/Fakhri Hermansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Rektorat Universitas Negeri Semarang disebut meminta Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa atau BEM Unnes untuk menghapus unggahan yang mengkritik Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Permintaan itu ditengarai datang langsung dari Rektor Unnes Fathur Rokhman kepada Ketua BEM KM Unnes Wahyu Suryono Pratama pada Rabu, 7 Juli 2021 pukul 10.39 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Rektor Unnes melalui chat personal Whatsapp meminta untuk menurunkan postingan tersebut karena dirasa bernuansa penghinaan dan pelecehan agama," kata Wahyu dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 8 Juli 2021.

Sebelum pesan dari Rektor, Wahyu juga menerima dua pesan peringatan dari Koordinator Kemahasiswaan Unnes Wirawan Sambodo dan Pembina BEM Unnes 2021, Rusyanto. Pesan dari Wirawan datang pukul 10.01 WIB.

Isinya menganggap BEM Unnes ditunggangi kepentingan politik oposisi. Mereka juga menyebut jangan sampai BEM berhadapan dengan massa PDI Perjuangan, partai Puan Maharani.

Kemudian, pada pukul 10.29 WIB datang pesan dari Rusyanto yang menyampaikan hal hampir serupa. Dia meminta agar BEM Unnes tidak ikut-ikutan kampus lain dalam berekspresi. Pada pukul 16.00 WIB, akun Instagram BEM KM Unnes dinonaktifkan dan seluruh unggahan di akun Instagram tersebut menghilang.

Sebelumnya, BEM mengkritik Wakil Presiden Ma'ruf AMin dengan sebutan The King of Silent. BEM menganggap wakil presiden tidak berbuat banyak di tengah pandemi. Sementara Puan dijuluki Queen of Ghosting.

Wahyu mengatakan reaksi tendensius pimpinan Unnes dan tuduhan terhadap pihaknya tak berdasar. Ia mengatakan tak seharusnya komentar tendensius itu keluar dari pimpinan universitas yang merupakan kalangan intelektual. "Selain menghina intelektualitas, tindakan itu juga semakin melegitimasi jika kampus sudah sangat tidak demokratis," ujarnya.

Rektor Unnes Fathur Rokhman tak menjawab pertanyaan Tempo ihwal permintaannya menghapus unggahan BEM. Dia mengatakan tengah fokus sidang penanganan dampak Covid-19. "Terkait dengan persoalan unggahan BEM Unnes silakan hubungi Kahumas Unnes. Salam sehat dan berkah," kata Fathur lewat pesan Whatsapp, Kamis, 8 Juli 2021.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus