Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rektorat Universitas Negeri Semarang disebut meminta Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa atau BEM Unnes untuk menghapus unggahan yang mengkritik Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Permintaan itu ditengarai datang langsung dari Rektor Unnes Fathur Rokhman kepada Ketua BEM KM Unnes Wahyu Suryono Pratama pada Rabu, 7 Juli 2021 pukul 10.39 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Rektor Unnes melalui chat personal Whatsapp meminta untuk menurunkan postingan tersebut karena dirasa bernuansa penghinaan dan pelecehan agama," kata Wahyu dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 8 Juli 2021.
Sebelum pesan dari Rektor, Wahyu juga menerima dua pesan peringatan dari Koordinator Kemahasiswaan Unnes Wirawan Sambodo dan Pembina BEM Unnes 2021, Rusyanto. Pesan dari Wirawan datang pukul 10.01 WIB.
Isinya menganggap BEM Unnes ditunggangi kepentingan politik oposisi. Mereka juga menyebut jangan sampai BEM berhadapan dengan massa PDI Perjuangan, partai Puan Maharani.
Kemudian, pada pukul 10.29 WIB datang pesan dari Rusyanto yang menyampaikan hal hampir serupa. Dia meminta agar BEM Unnes tidak ikut-ikutan kampus lain dalam berekspresi. Pada pukul 16.00 WIB, akun Instagram BEM KM Unnes dinonaktifkan dan seluruh unggahan di akun Instagram tersebut menghilang.
Sebelumnya, BEM mengkritik Wakil Presiden Ma'ruf AMin dengan sebutan The King of Silent. BEM menganggap wakil presiden tidak berbuat banyak di tengah pandemi. Sementara Puan dijuluki Queen of Ghosting.
Wahyu mengatakan reaksi tendensius pimpinan Unnes dan tuduhan terhadap pihaknya tak berdasar. Ia mengatakan tak seharusnya komentar tendensius itu keluar dari pimpinan universitas yang merupakan kalangan intelektual. "Selain menghina intelektualitas, tindakan itu juga semakin melegitimasi jika kampus sudah sangat tidak demokratis," ujarnya.
Rektor Unnes Fathur Rokhman tak menjawab pertanyaan Tempo ihwal permintaannya menghapus unggahan BEM. Dia mengatakan tengah fokus sidang penanganan dampak Covid-19. "Terkait dengan persoalan unggahan BEM Unnes silakan hubungi Kahumas Unnes. Salam sehat dan berkah," kata Fathur lewat pesan Whatsapp, Kamis, 8 Juli 2021.