Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Sejarah Terbentuknya Rukun Warga (RW) di Indonesia

Terbentuknya Rukun Warga atau RW tidak dapat dilepaskan dari Pemerintahan Militer Jepang di Indonesia.

27 Januari 2023 | 16.16 WIB

Sejumlah Ketua Rukun Warga (RW) mengikuti Pawai Replika Obor Asian Games 2018 saat berkeliling di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Ahad, 1 Juli 2018. Asian Games 2018 berlangsung mulai 18 Agustus 2018 di Jakarta dan Palembang. TEMPO/Nita Dian.
Perbesar
Sejumlah Ketua Rukun Warga (RW) mengikuti Pawai Replika Obor Asian Games 2018 saat berkeliling di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Ahad, 1 Juli 2018. Asian Games 2018 berlangsung mulai 18 Agustus 2018 di Jakarta dan Palembang. TEMPO/Nita Dian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Selain Rukun Tetangga (RT), salah satu lembaga administratif yang berusia tua di Indonesia adalah Rukun Warga (RW). Bahkan, usia dibentuknya RW lebih tua dibandingkan dengan usia kemerdekaan Indonesia. Bagaimana sejarah terbentuknya RW?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sejarah Terbentuknya Rukun Warga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merujuk pada buku Sejarah Indonesia kary Sartono Kartodirjo, terbentuknya RW tidak dapat dilepaskan dari Pemerintahan Militer Jepang di Indonesia. Saat itu, pada 1944, Jepang mulai memperkenalkan sistem tata kelola pemerintahan yang baru.

Dalam tata kelola pemerintahan yang baru itu, Jepang memperkenalkan lembaga bernama Azzazyokai. Saat ini lembaga tersebut dikenal sebagai Rukun Warga atau RW.

Pada awalnya, lembaga tersebut dibentuk Jepang untuk membantu Jepang dalam Perang Pasifik dengan melakukan mobilisasi penduduk. Selain itu, lembaga tersebut dibentuk Jepang supaya lebih mudah dalam mengawasi aktivitas atau kegiatan setiap penduduk.

Setelah Indonesia merdeka, Azzazyokai diadopsi dan diubah namanya menjadi Rukun Warga. Pada masa kini, RW lebih berfungsi sebagai sarana atau ruang bagi masyarakat untuk bersosialisasi. Selain itu, RW menjadi sarana bagi masyarakat untuk memperoleh bantuan tertentu, misalnya bantuan sosial.

EIBEN HEIZIER

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus