Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera memberi tanggapan terkait hasil survei Indikator Politik Indonesia yang menyebut Anies-Sandi unggul di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baidowi mengatakan, menghormati hasil sigi duet Anies-Sandi tersebut. Ia menyebut, PPP tak akan muluk-muluk dalam menentukan sikap politik partai di Pilkada Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Perolehan suara kami kan minim juga. Tetapi, kalau Mas Anies yang meminta Mas Sandi jadi calon wakilnya, kami hormati itu," kata Baidowi, seperti dikutip dari Tempo, Kamis, 25 Juli 2024.
Dihubungi terpisah, Mardani mengatakan, PKS tetap menyodorkan duet Anies-Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta mendatang.
"Soal berubah atau bagaimana nanti, DPP akan cari solusi terbaik," ujar Mardani, seperti dikutip dari Tempo, Kamis, 25 Juli 2024.
Sebelumnya, Indikator politik merilis hasil sigi yang menyebutkan bahwa Anies-Sandi menempati posisi teratas.
Peneliti utama Indikator Politik, Burhanudddin Muhtadi mengatakan, simulasi tersebut dilakukan seandainya pilkada Jakarta dihelat pada periode waktu survei, atau pada 18-26 Juni 2024.
"Hasilnya, duet Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno tertinggi dengan Raihan 44,1 persen," kata Burhan dalam telekonferensi, Kamis, 27 Juli 2024.
Di urutan kedua, duet Basuki Tjahaja Purnama-Ida Fauziah memperoleh 32,7 persen suara. Sementara duet Ridwan Kamil-Kaesang Pangarep berada di dasar klasemen dengan torehan 17,5 persen suara.
"Sedangkan yang menjawab tidak tahu ada sebanyak 5,8 persen," ujar Burhan.
Anies Baswedan telah memperoleh dukungan maju di pilkada Jakarta dari PKS, NasDem dan Dewan Pimpinan Wilayah PKB Jakarta. Sementara Sandiaga dan PPP belum menentukan sikap resmi ihwal pencalonan di pilkada Jakarta.
Duet Anies-Sandiaga memenangkan pilkada Jakarta 2017 setelah mengungguli pasangan lain seperti pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Nama Ahok menjadi salah satu nama potensial yang bakal diusung PDIP di Pilkada Jakarta. Pun, dengan nama Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah yang masuk bursa calon Gubernur dari PKB.
Di Koalisi Indonesia Maju, nama bekas Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil sempat digadang-gadang maju di pilkada Jakarta. Begitu juga dengan nama putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.
Burhan melanjutkan, simulasi yang dilakukan dengan menggunakan tiga nama pasangan calon, tidak signifikan mengubah hasil sigi. Sebab, secara individu, nama Anies masih bertengger di posisi Puncak ketimbang nama Ahok dan Ridwan Kamil.
"Pada simulasi spontan atau top of mind, Anies juga berada di urutan pertama dengan Raihan 39,7 persen," ucap dia.
Adapun, sigi yang dirilis Indikator politik pada hari ini dilakukan pada periode 18-26 Juni 2024 dengan melibatkan sebanyak 800 responden yang tinggal di seluruh Kota di wilayah administratif Dearah Khusus Jakarta.
Responden pada sigi ini, ialah mereka yang berusia 17 tahun hingga lebih, atau mereka yang telah memiliki hak untuk memilih. Nilai margin of error sigi ini sekitar 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.