Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Hari Ini dimulai dari topik tentang Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan data bahwa jumlah lulusan S2 dan S3 di Indonesia masih sangat rendah. Jumlahnya tidak mencapai satu persen dari total penduduk berusia produktif di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berita populer selanjutnya tentang Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau dua bibit siklon di sekitar Indonesia, yaitu bibit siklon tropis 98S di Samudra Hindia barat daya Sumatra dan bibit siklon tropis 99S terpantau berada di Baines, Daratan Australia bagian utara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, kolesterol jahat dapat membahayakan kesehatan tubuh. Sehingga penting untuk rutin melakukan cek kolesterol secara berkala. Seseorang dapat melakukan cek kolesterol harian lewat HP dengan bantuan aplikasi. Saat melakukan cek kolesterol, ada beberapa jenis kolesterol yang akan diperiksa.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan data bahwa jumlah lulusan S2 dan S3 di Indonesia masih sangat rendah. Jumlahnya tidak mencapai satu persen dari total penduduk berusia produktif di Indonesia.
Hal tersebut ia ungkapkan dalam acara Konvensi ke-29 dan Temu Tahunan ke-25 Forum Rektor Indonesia. “Rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 terhadap populasi produktif itu juga masih sangat rendah sekali kita ini. Saya kaget juga,” kata Jokowi di Surabaya pada Senin, 15 Januari 2024.
Rasio penduduk Indonesia lulusan S2 dan S3 di Indonesia hanya 0,45 persen dari jumlah total penduduk produktif berusia 15-64 tahun. Jokowi menyebut angka itu sangat jauh tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam yang memiliki angka sekitar 2,43 persen. “Kejauhan sekali 0,45 sama 2,43. Angkanya memang kelihatannya kecil, tapi kalau dikalikan ini sudah berapa kali,” kata Jokowi.
Terlebih jika dibandingkan dengan negara maju, Indonesia tampak makin jauh tertinggal. Negara maju umumnya memiliki persentase lulusan S2 dan S3 hingga 9,8 persen.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau dua bibit siklon di sekitar Indonesia, yaitu bibit siklon tropis 98S di Samudra Hindia barat daya Sumatra dan bibit siklon tropis 99S terpantau berada di Baines, Daratan Australia bagian utara.
Bibit siklon tropis 99W tepatnya di sekitar 10.4°LS 93.1°BT dengan kecepatan angin di pusatnya berada di kisaran 20-25 knot, dan angin 25-30 knot terpantau di sebelah barat laut sistem. Tekanan udara minimum berada pada kisaran 1004 hPa. Bibit siklon tropis 98S dalam 24 jam kedepan cenderung bergerak perlahan ke arah timur, kemudian 24 - 72 jam akan bergerak ke arah tenggara-selatan.
“Potensi bibit siklon tropis 98S dalam 24 jam ke depan mengalami peningkatan intensitas secara perlahan dan potensi tumbuh menjadi siklon tropis dalam kategori sedang-besar, sedangkan dalam 48-72 jam ke depan berpotensi tumbuh menjadi siklon tropis dalam kategori besar,” ujar BMKG dalam prakiraan cuacanya untuk Selasa, 16 Januari 2024.
Bibit siklon 98S berdampak tidak langsung terhadap tinggi gelombang laut 2,5 hingga 4 meter di Samudra Hindia Kepulauan Mentawai hingga Lampung. Sementara bibit siklon tropis 99S tepatnya di sekitar 15.8°LS 130.0°BT dengan kecepatan angin maksimum berada pada kisaran 10-15 knot. Tekanan udara minimum di kisaran 997 hPa bergerak ke arah timur.
Kolesterol jahat dapat membahayakan kesehatan tubuh. Sehingga penting untuk rutin melakukan cek kolesterol secara berkala. Seseorang dapat melakukan cek kolesterol harian lewat HP dengan bantuan aplikasi. Saat melakukan cek kolesterol, ada beberapa jenis kolesterol yang akan diperiksa.
Dikutip dari heart.org, berikut beberapa detail dalam pemeriksaan kolesterol, seperti total kolesterol, kolesterol LDL (jahat), kolesterol HDL (baik), dan trigliserida. Kolesterol total adalah ukuran seluruh kolesterol dalam darah. Ini didasarkan pada angka LDL, HDL, dan trigliserida.
Dikutip dari American Heart Association, orang dewasa berusia 20 tahun ke atas harus memeriksakan kolesterol dan faktor risiko lainnya setiap 4-6 tahun selama risikonya tetap rendah. Sedangkan setelah usia 40 tahun, wajib untuk memeriksa kadar kolesterol secara rutin agar terhindar dari terkena serangan jantung atau stroke.
Untuk kebutuhan pengecekan harian, ada juga aplikasi yang bisa membantu mengontrol asupan makanan agar terhindar dari koleterol tinggi melalui HP.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.