Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Wakil Ketua Komisi IX Pertanyakan Soal Keamanan Data di Aplikasi SatuSehat

Perubahan aplikasi PeduliLindungi menjadi SatuSehat mendapat sorotan dari Komisi IX DPR. Apa yang dikhawatirkan dari aplikasi itu?

2 Maret 2023 | 15.16 WIB

Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Budi G. Sadikin berdiri bersama pejabat teras saat peluncuran aplikasi SATUSEHAT di hotel Raffless, Jakarta, Selasa, (26/7/2022). ANTARA/HO-KEMENKES RI -Maulana Yusup/pri.
Perbesar
Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Budi G. Sadikin berdiri bersama pejabat teras saat peluncuran aplikasi SATUSEHAT di hotel Raffless, Jakarta, Selasa, (26/7/2022). ANTARA/HO-KEMENKES RI -Maulana Yusup/pri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati menyoroti data kesehatan pribadi yang rentan terungkap dalam proses peralihan aplikasi PeduliLindungi ke SatuSehat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Kurniasih menyebutkan rekam medik pasien yang bersifat rahasia sangat rentan jika masuk dalam sebuah aplikasi. Apalagi seperti aplikasi Satu Sehat yang terkoneksi dengan semua data rumah sakit, termasuk laboratorium.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ketika semua disatukan dalam satu platform Satu Sehat justru ada kekhawatiran kerentanan data lebih tinggi," katanya dalam rilis tertulis, Kamis, 2 Maret 2023.

Kurniasih menyebut kalau data rekam medis pasien sifatnya rahasia, seperti yang diatur dalam UU Praktik Kedokteran dan UU tentang Rumah Sakit serta Permenkes 269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis. 

Ia pun mengingatkan agar pemerintah belajar dari kebocoran data yang kerap dialami di Indonesia, Kurniasih khawatir keamanan data rahasia milik pasien tidak benar-benar terjaga sebagaimana mestinya. 

"Platform Satu Sehat jika benar merekam semua medical record pribadi, ini kan masuk kategori sangat privat sekali. Bagaimanapun hanya pasien yang berhak menerima informasi rekam medis miliknya dan itu termasuk hak asasi," ujarnya. 

Kurniasih menyatakan dalam waktu dekat, Komisi IX akan membahas persoalan ini dalam rapat kerja dengan Kementerian Kesehatan. Ia mengatakan akan meminta penjelasan tentang keamanan data pribadi pasien dalam rapat tersebut.

"Saat ini kita masih reses, jika masuk masa persidangan, kami ingin Kemenkes mendetailkan persoalan ini," kata dia.

Kurniasih mengatakan ia tak keberatan PeduliLindungi diupgrade ke Satu Sehat. Namun, kata dia, proses penambahan-penambahan fiturnya perlu dibicarakan lebih mendalam. Hal ini lantaran adanya PeduliLindungi untuk memantau perkembangan vaksinasi Covid-19, mengukur capaian tingkat kekebalan kelompok di saat pandemi sangat berat. 

"Karena ini program nasional sehingga lebih mudah pemantauannya memakai Satu Sehat. Tapi dengan adanya data rekam medis pribadi dan terkoneksi dengan berbagai Fayankes serta Lab medis perlu dibahas dulu apa tujuannya dan targetnya," kata politikus PKS ini.

Sistem kemanan bagj Kurniasih adalah poin penting. Dan itu menurutnya merupakan hal dasar yang harus dipertimbangkan sebelum proses pembaruan dari PeduliLindungi berlangsung. 

"Kami minta penjelasan detail tentang sistem proteksi data pribadi masyarakat dan data rekam medik masyarakat. Jangan sampai menimbulkan kekisruhan dan ketidakpercayaan masyarakat nantinya,” kata Kurniasih.

Apalagi kata Kurniasih, PeduliLindungi pernah mengalami kebocoran data dan data didalamnya itu memuat data kategori privat dan rahasia. 

"Tentu catatannya lebih besar lagi,apalagi ini data ratusan juta penduduk Indonesia," katanya. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus