Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prelude

Arsip

2 Januari 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo, 21 Oktober 1989

Sodium Nitrit pernah membuat geger Indonesia. Zat yang biasa dipakai sebagai pengawet daging dan batik itu ternyata telah mencemari biskuit produk sejumlah perusahaan. Sampai pertengahan Oktober 1989, tercatat 150 orang dikirim ke rumah sakit dan 34 di antaranya meninggal. Menteri Kesehatan Adhyatma bahkan sampai mengumumkan penarikan sejumlah merek biskuit dari pasar. Orang tua, guru, bahkan aparat Kodim di berbagai daerah sampai menggelar ”operasi biskuit”.

Tempo menuliskan tragedi biskuit beracun terbesar di Indonesia ini sebagai laporan utama. Setelah ditelusuri, penyebabnya ternyata kecerobohan bongkar-muat di Pelabuhan Tanjung Priok menyebabkan ribuan sak amonium nitrat RRC (sebagai bahan pengembang biskuit) bercampur dengan sekitar 2.000 sak sodium nitrit yang amat mematikan bila dikonsumsi manusia. Dan terjadilah tragedi biskuit nasional itu.

Kini masyarakat juga dibuat cemas oleh formalin. Bahan pengawet mayat itu ternyata banyak digunakan untuk mengawetkan makanan dan ikan. Padahal formalin berbahaya bagi kesehatan bahkan dapat membinasakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus