Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Banyak pihak yang tak yakin polisi akan mampu mengungkap pelaku atas kematian aktivis hak asasi manusia Munir yang diracun di pesawat. Ketidakyakinan itu menguat setelah masyarakat menyaksikan bagaimana kepolisian Indonesia mengirim delegasi penyidik ke Belanda untuk menindaklanjuti hasil otopsi kematian Munir. ”Delegasi yang dikirim tidak dibekali dengan baik. Jangankan berbahasa Belanda, bahasa Inggris saja tidak bisa. Bagaimana bisa berkomunikasi dengan mereka,” kata Salim Said, pengamat militer.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo