Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apabila kita mengevaluasi sekaligus menyimak pengakuan para korban penindasan hukum yang dilakukan oleh para jaksa, hakim, dan pengacara, kita akan tahu itu sungguh sangat menggemaskan dan tidak bermoral. Namun kita perlu mengucapkan salut kepada pengacara Minang Warman, S.H., yang telah menolak ikut ”bermain”, yakni ia tidak setuju dengan tindakan rekan seprofesinya yang mencemari profesi pengacara dengan memperdagangkan hukum, hingga akhirnya mundur sebagai pengacara Dicky Iskandar Dinata. Yang lebih menyakitkan, pengacara, yang telah dipercaya dan diyakini sebagai pelindung klien untuk mendampingi/membantu menyelesaikan masalah hukum terhadap klien, ternyata telah ikut menjerumuskan kliennya sendiri.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo