Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat sepanjang tahun 2022 ini sedikitnya 13 kasus gagal ginjal akut menimpa anak-anak yang tersebar di lima kabupaten/kota wilayah itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari belasan kasus yang terdeteksi tersebut, lima pasien anak telah meninggal dunia. "Dari 13 anak yang mengalami gagal ginjal akut itu, delapan anak berusia di bawah lima tahun dan sisanya di atas 5 hingga 13 tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, Senin, 17 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pencatatan kemunculan kasus gagal ginjal akut ini dimulai sejak Januari dan update terbaru pada bulan Oktober 2022. "Mungkin sebelumnya dianggap kasus biasa, namun karena kasusnya semakin banyak, mulai dianggap menjadi KLB (Kejadian Luar Biasa)," kata Pembajun.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebelumnya melaporkan temuan 152 kasus gagal ginjal akut pada anak-anak yang tersebar di 16 provinsi di Indonesia. Belum diketahui persis pemicu gangguan ginjal akut pada anak ini. Hanya saja, setelah terinfeksi, penderita biasanya akan mengalami gejala tertentu selama 3-5 hari. "Beberapa gejala penyakit ini seperti demam disertai batuk dan pilek, kesulitan buang air kecil, volume air kencing menurun," kata dia.
Untuk kasus meninggal dunia di Yogyakarta sebagian besar terjadi pada pasien bawah lima tahun atau balita. "Dari lima kasus meninggal, empat pasien merupakan balita dan satu pasien berusia 10 tahun," kata Pembajun.
Pasien yang meninggal itu, kata Pembajun, sebagian sudah sempat menjalani perawatan di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) atau ruang perawatan intensif di rumah sakit bagi anak dengan gangguan kesehatan serius.
Atas kasus ini, Dinas Kesehatan DIY mengimbau para orang tua lebih memperhatikan kondisi anak mereka, terutama jika mengalami gejala umum dari gagal ginjal akut ini.
Pembajun pun meminta agar anak bergejala seperti dimaksud segera diperiksakan ke fasilitas kesehatan. "Mayoritas gejalanya muncul pada hari ketiga dan kelima pasca infeksi, urin mulai sedikit, sulit buang air kecil karena volume urin turun, hal seperti ini perlu diperhatikan karena kemungkinan ginjal sudah tidak berfungsi baik," kata dia.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.