Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Bahasa Daerah Terancam Punah, BRIN Kembangkan Model Subtitle Video

BRIN mengembangkan LLM dengan fokus pada subtitle video untuk menyelamatkan bahasa daerah yang terancam punah.

20 Oktober 2024 | 08.15 WIB

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi (PRSDI) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Esa Prakasa memaparkan pentingnya Large Language Model (LLM) dalam pengembangan dan pelestarian bahasa daerah di Indonesia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Potensi dari LLM untuk penggunaan, implementasi, serta pengembangan dalam bahasa daerah sangat besar, dan manfaatnya bagi pelestarian bahasa lokal tidak diragukan lagi,” kata Esa, melalui keterangan tertulis, Sabtu, 19 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Esa mengatakan, salah satu inisiatif yang sedang berlangsung saat adalah kerja sama antara PRSDI BRIN, Universitas Hasanuddin dan Universitas Handayani dalam pengembangan model subtitle video otomatis berbasis LLM. Teknologi ini dirancang khusus untuk membantu bahasa dengan sumber daya terbatas dan bertujuan melestarikan bahasa-bahasa lokal yang terancam punah.

Peneliti Ahli Madya BRIN, Yuyun, menambahkan, Indonesia memiliki 718 bahasa lokal. Kini banyak yang terancam punah akibat minimnya dokumentasi dan dukungan teknologi kebahasaan. “Kami berharap proyek ini dapat mendukung keberlanjutan bahasa lokal di Indonesia yang semakin berkurang jumlah penuturnya,” kata dia.

Yuyun menyatakan, LLM digunakan untuk melatih sistem terjemahan otomatis berbasis arsitektur transformers, dengan fokus pada pembuatan subtitle video. LLM memungkinkan pemahaman kontekstual terhadap kata-kata dalam teks, menghasilkan teks terjemahan yang lebih akurat dan natural. 

“Kami telah menggunakan Marian Model, salah satu LLM dalam penelitian ini, dan hasilnya sangat menggembirakan. Subtitle dalam tiga bahasa-Indonesia, Inggris, dan Bugis-berhasil dihasilkan secara otomatis melalui simulasi video berdurasi pendek,” ucap Yuyun.

Teknologi ini, kata Yuyun, memiliki potensi besar untuk melestarikan dan mendokumentasikan bahasa daerah yang terancam punah dengan biaya lebih efisien. “Kami berharap teknologi subtitle otomatis ini dapat membantu meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap bahasa daerah serta mendukung upaya pelestarian bahasa di era digital,” kata dia.

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus