Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tokyo - Hasil riset terbaru dari tim ilmuwan Jepang mengungkapkan bahwa parkinson kini bisa dideteksi dari kadar kafein dalam darah. Sebelumnya, parkinson sulit sekali untuk dideteksi, terutama pada masa awal terjangkit penyakit saraf ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut studi yang terbit dalam jurnal American Academy of Neurology edisi 3 Januari 2018, pasien parkinson stadium awal bisa dideteksi dari kadar kafein yang lebih rendah daripada orang normal. Jadi, meskipun orang dengan parkinson tersebut rutin mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, orang tersebut tetap akan memiliki kadar kafein yang rendah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim ilmuwan dari Juntendo University School of Medicine, Jepang, berangkat dari studi awal tentang hubungan kafein dengan upaya penurunan risiko parkinson. "Namun studi tersebut belum banyak meng-explore bagaimana penyerapan kafein di dalam tubuh seorang pasien parkinson," kata Shinji Saiki, pakar neurologi, yang juga salah satu pemimpin studi, seperti dilansir laman Science Daily.
Menurut Saiki dan tim, penurunan kadar kafein dalam darah sudah terlihat sejak stadium awal.
Saiki dan tim melakukan tes terhadap 108 responden penelitian yang menderita parkinson selama lebih dari enam tahun. Tim juga menganalisis darah dari 31 orang nonparkinson. Selain itu, Saiki dan tim menganalisis kemungkinan mutasi di dalam gen yang mempengaruhi penyerapan kafein dalam tubuh. Dua kelompok ini mengkonsumsi jumlah kafein yang sama dalam beberapa waktu.
Hasilnya, orang dengan parkinson terdeteksi kadar kafeinnya sangat rendah ketimbang kelompok pertama. Jika dibandingkan, jumlahnya 24 picomole per 10 microliter berbanding dengan 79 picomole per 10 microliter.
Menurut pakar neurologi dari University of Toronto di Kanada, David Munoz, hasil studi Saiki dan tim bisa membantu dalam mendeteksi gejala parkinson tahap awal. "Bisa jadi tes awal sebelum gejala parkinson awal muncul," tutur David.
Simak hasil menarik lain tentang parkinson hanya di kanal Tekno Tempo.co.
AMERICAN ACADEMY OF NEUROLOGY | SCIENCE DAILY