Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) menjadi salah salah satu topik panas yang dibahas dalam debat calon presiden atau debat capres. Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyebut anggaran pengadaan alutsista bekas di lingkungan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mencapai Rp 700 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anies merasa ironis, dengan anggaran yang fantastis, kementerian yang dipimpin Prabowo Subianto yang merupakan capres nomor urut 2 tersebut tidak bisa melindungi diri dari serangan siber. “Karena itu, kami ingin mengembalikan Rp 700 triliun anggaran Kemenhan yang tidak bisa mempertahankan itu. Justru (anggarannya) digunakan untuk membeli alutsista di saat lebih dari separuh tentara-tentara kita tidak memiliki rumah dinas,” kata Anies dalam debat capres di Istora Senayan, Ahad, 7 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas, apa saja alutsista yang dibeli Prabowo sejak menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024?
Daftar Pembelian Alutsista di Era Prabowo
Pada Juni 2021, pemerintah menyetujui kontrak kerja sama pembelian kapal perang fregat dari perusahaan asal Italia, Fincantieri. Dalam kesepakatan itu, RI akan mendapatkan 6 fregat kelas FREMM atau European multi-purpose frigate dan 2 fregat bekas kelas Maestrale. Pada awal Juli 2020, Prabowo juga telah memborong 500 unit kendaraan taktis (rantis) 4x4 dari PT Pindad (Persero).
Kemudian November di tahun yang sama, Kemenhan kembali menandatangani kontrak pemesanan dua unit pesawat Airbus A400M buatan Prancis. Kemudian pada Februari 2022, Prabowo membeli 42 unit pesawat tempur Dassault Rafale dan dua kapal selam Scorpene.
Selanjutnya, pada 10 September 2023, telah ditandatangani kontrak pengadaan Submarine Rescue Vehicle System (SRVS) bersama PT BTI Indo Tekno. Kesepakatan itu mencakup penyediaan kapal selam penyelamat SRV-F Mk.3 buatan Inggris dan kapal induk khusus yang dirancang untuk mendukung misi penyelamatan kapal selam.
Dalam catatan Tempo, pada Jumat, 25 Agustus 2023, Prabowo juga menyetujui pembelian pesawat tempur F-15EX yang diproduksi oleh Boeing. Kepastian kepemilikan alutsista itu diperoleh usai penandatangan nota kesepahaman di St Louis, Senin, 21 Agustus 2023.
Prabowo pun berencana membawa pulang 12 unit pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar pada Januari 2023. Mirage 2000-5 adalah jet tempur buatan Dassault Aviation asal Prancis, yang juga memproduksi jet tempur Rafale.
Namun, Juru Bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan kepada Reuters, Kamis, 4 Januari 2024, pembelian Mirage 2000-5 ditunda karena alasan kapasitas fiskal yang terbatas. “Untuk saat ini, tidak dapat mendukung pembelian,” kata dia.
Pada Januari 2024, Kemenhan resmi memborong 42 jet tempur Rafale buatan Dassault Aviation Perancis, setelah kontrak pembelian tahap ketiga untuk 18 unit terakhir efektif, pada pekan ini.
Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Brigadir Jendera TNI Edwin Adrian Sumantha mengatakan kontrak efektif itu menjadi dasar Dassault Aviation mulai memproduksi 18 unit terakhir jet tempur Rafale pesanan Indonesia.Kemhan sebelumnya telah mengefektifkan kontrak pengadaan tahap pertama dengan Dassault Aviation pada September 2022 sejumlah enam unit dan Agustus 2023 sejumlah 18 unit.
Edwin menyebut pesawat Rafale pertama pesanan Indonesia dijadwalkan tiba di Tanah Air pada awal 2026. "Kedatangan pesawat tempur Rafale beserta persenjataan dan perangkat pendukungnya dalam beberapa tahun mendatang diharapkan akan meningkatkan kekuatan dan kesiapan TNI Angkatan Udara secara signifikan dalam menjaga kedaulatan negara di udara," kata dia.
MELYNDA DWI PUSPITA