Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Hujan Meteor, Sayangnya Jakarta Diprediksi Hujan

Hujan meteori lyrid akan mulai terlihat pada pukul 00.00 WIB.

20 April 2015 | 20.41 WIB

stardate.org
Perbesar
stardate.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan meteor lyrid akan terjadi pada 21 April 2015, dini hari. Momen antariksa ini dapat diamati dengan mata telanjang asal cuaca cerah dan langit tak terganggu polusi cahaya. (Baca: Bersiaplah, Ada Hujan Komet Dini Hari Nanti)


Sayangnya, malam ini Jakarta dan Depok sedang diguyur hujan. Menurut petugas informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geosifika, Yuli Kartiningsih, kondisi hujan akan berlangsung hingga besok pagi.

"Besok malam juga seluruh Jakarta diperkirakan diguyur hujan ringan," katanya, saat dihubungi, Senin, 20 April 2015. Yuli mengatakan, wilayah Bandung, tempat berdirinya Observatorium Bosscha, juga akan diguyur hujan ringan.

Satelit SADEWA milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional memang menunjukkan awan gelap di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Beberapa wilayah yang tak tertutup awan hujan di antaranya Lampung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

Hujan meteor ini akan mulai terlihat pada pukul 00.00 WIB. "Sampai menjelang matahari terbit," kata Evan Irawan, peneliti dari Observatorium Bosscha Bandung.

Tak perlu memakai peralatan khusus untuk melihat hujan meteor ini. Hanya, menurut Evan, hujan meteor ini dapat diamati asal cuaca cerah dan langit gelap. Artinya, tidak ada cahaya lampu yang mengganggu seperti di kota-kota besar. Tak hanya dini hari nanti, hujan meteor juga akan bisa diamati pada 22 April 2015, dini hari.

Evan menyarankan untuk mengarahkan alat dokumentasi, kamera, dan kamera video, ke rasi bintang lyra dan sekitarnya. Rasi bintang ini terdapat di timur laut. Jika beruntung akan terlihat 10-20 meteor per jam.

Meski begitu, siapa saja yang hendak mengamati peristiwa ini mesti memiliki pandangan yang awas karena momen ini tak selalu bisa tertangkap mata. Sebab, jika tidak, momen hujan meteor akan hilang begitu saja.

Hujan meteor adalah peristiwa jatuh dan terbakarnya debu-debu atau batuan kecil Komet Tatcher (C/1861 G1) ketika memasuki atmosfer bumi. Komet ini melintasi bumi tiap enam tahun sekali.

AMRI MAHBUB


Bersiaplah, Ada Hujan Komet Dini Hari Nanti


Bersiaplah, Ada Hujan Komet Dini Hari Nanti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amri Mahbub

Amri Mahbub

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus