Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Lebah Ini Suntikan Racun ke Mangsanya, Lalu Jadi Zombie

Ditemukan 139 spesies baru dari Sungai Mekong, harta karun keanekaragaman hayati.

4 Juni 2015 | 07.00 WIB

Lebah. Dailymail.co.uk
Perbesar
Lebah. Dailymail.co.uk

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO , Jakarta: Ilmuwan WWF menemukan 139 spesies baru hewan dan tumbuhan di Sungai Mekong. "Selain memberi manfaat bagi jutaan orang, ekosistem Sungai Mekong juga bagai harta karun berharga bagi keanekaragaman hayati," kata Teak Seng, Direktur Konservasi Mekong, WWF, seperti dikutip dari Live Science edisi 28 Mei 2015.

Daftar baru yang ditemukan di sungai yang mencakup wilayah Kamboja, Laos, Myanmar, Thailand dan Vietnam ini termasuk puluhan serangga aneh.

Salah satunya bernama lebah "Dementor", atau Ampulex dementor. Nama itu diambil dari sosok makhluk dari kisah Harry Potter: dementor. Lebah penghisap ini menyuntikkan racun ke dalam perut mangsanya yang kemudian menjadi zombie. Racun secara efektif melumpuhkan mangsa, tapi tidak membunuh mangsa.

Hewan lainnya adalah serangga sepanjang 54 sentimeter bernama Phryganistria heusii yentuensis. Jenis serangga tongkat ini menjadi hewan terpanjang dalam keluarga serangga. Habitatnya tak jauh dari pedesaan di bantaran Mekong bagian Vietnam yang padat. "Masih jenis serangga tongkat lainnya yang belum selesai diidentifikasi."

Di Mekong bagian Thailand, tim menemukan empat spesies ngengat ratu baru. Salah satunya adalah ngengat, yang sangat royal kepada anak-anaknya, memiliki sayap gemerlapan. Ngengat ini diberi nama Maha Putri Chakri Sirindhorn, pendiri lembaga Chaipattana Foundation, organisasi nirlaba yang mendanai penelitian ngengat di Thailand.

Tak hanya itu, para peneliti juga menemukan 23 jenis reptil baru. Salah satunya yakni ular serigala yang masih belum diketahui identitasnya meski sudah membandingkan dengan reptil yang terdaftar sebagai penghuni habitat Sungai Mekong. Reptil lainnya yaitu tokek bernama Cyrtodactylus vilaphongi.

Sebanyak 16 jenis amfibi baru juga dicatat para peneliti WWF, termasuk satu jenis katak pohon berduri. Makhluk runcing ini dapat mengubah warnanya dari kuning ke cokelat kusam setelah matahari terbenam. Spesies amfibi baru lainnya adalah buaya kadal. Sembilan spesies baru ikan juga menjadi pelengkap temuan baru lainnya.

Sementara itu, hanya satu mamalia kelelawar baru yang ditemukan di wilayah bantaran Mekong. Kelelawar bernama Hypsugo dolichodon ini memiliki sepasang taring yang menjadi pembeda di antara kerabatnya yang lain. Deretan gigi besarnya, kata peneliti, dapat membantu mengunyah serangga bercangkang keras.

Selain fauna, para peneliti mencatat 90 spesies baru flora, termasuk dua jenis anggrek yang identitasnya masih misterius. Seng mengatakan, pekerjaan rumah sekarang yang harus dilakukan adalah menemukan identitas flora-fauna yang belum terdaftar. "Ini penting, sebelum mereka menghilang," ujarnya.

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untung Widyanto

Untung Widyanto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus