Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Liberia Larang Penyandang Ebola Berhubungan Intim  

Pemerintah Liberia melarang para penduduknya, khususnya para penyandang virus ebola, untuk melakukan hubungan intim.

30 Maret 2015 | 19.05 WIB

Sepasang pengantin berjalan ditaman setelah berfoto-foto di Monrovia, Liberia, 15 November 2014. Banyak warga Liberia yang menunda pernikahannya karena pemerintah memperingatkan agar tidak menghadiri acara pertemuan besar karena ebola. AP/ Abbas Dulleh
Perbesar
Sepasang pengantin berjalan ditaman setelah berfoto-foto di Monrovia, Liberia, 15 November 2014. Banyak warga Liberia yang menunda pernikahannya karena pemerintah memperingatkan agar tidak menghadiri acara pertemuan besar karena ebola. AP/ Abbas Dulleh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Monrovia - Pemerintah Liberia melarang para penduduknya, khususnya para penyandang virus ebola, untuk melakukan hubungan intim. “Meskipun belum terbukti, kami mendapatkan informasi kalau virus (ebola) bisa tersebar melalui hubungan intim,” ujar Deputi Kementerian Kesehatan Liberia Tolber Nyenswah, seperti yang dilansir NBC, Senin, 30 Maret 2015.

Hal ini dilakukan setelah kematian seorang wanita 44 tahun korban ebola yang meninggal Jumat lalu. Nyenswah mengatakan sudah memeriksa 211 orang yang berinteraksi dengan korban tersebut dan belum mengindikasikan penularan ebola. “Pemeriksaan tetap kami lakukan untuk mengetahui menginvestigasi kemungkinan ini,” kata dia.

Karena itu, pemerintah Liberia bersama Badan Persatuan Bangsa-Bangsa bidang kesehatan (WHO) menyarankan para terjangkit ebola tak melakukan hubungan intim sekurang-kurangnya selama 90 hari masa penyembuhan. Setidaknya, para korban harus mementingkan keamanan aktivitas intimnya.

“Para korban kami haruskan menggunakan alat kontrasepsi selama tiga bulan lebih,” kata Nyenswah. Imbauan tersebut, ujarnya, akan terus diberlakukan hingga hasil penelitian lebih lanjut sudah keluar.

Liberia sendiri adalah salah satu negara yang paling bagus mengendalikan virus ebola. Terbukti sudah 42 hari terakhir tak ada kasus baru penularan ebola.

Setahun terakhir, ebola sudah menelan 10 ribu lebih korban jiwa. Liberia, Guinea, dan Sierra Leone adalah tiga negara dengan korban terbesar epidemi tersebut.

NBC | ANDI RUSLI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Andi Ibnu

Andi Ibnu

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus