Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kontingen mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), dan Universitas Airlangga berbagi medali emas dalam Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2020. Ajang kompetisi yang dulu bernama Olimpiade Nasional MIPA itu digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan secara daring dan para pemenangnya ditetapkan 10 September 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penetapan itu terlampir dalam Surat Keputusan Kepala Pusat Prestasi Nasional Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1564/J3/KP/2020. Disana dicantumkan daftar para pemenang di masing-masing bidang matematika, fisika, kimia, dan biologi. Tiga urutan teratas dalam setiap bidang tersebut berhak atas medali emas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mahasiswa ITB dan UI menempatkan mahasiswanya di antara top posisi itu di setiap bidangnya. Untuk bidang kimia, ITB bahkan menempatkan dua mahasiswanya yang membuat kampus itu unggul satu medali emas lebih banyak, yakni lima medali emas, daripada empat yang dikumpulkn kontingen dari UI.
Sedang UGM menempatkan dua mahasiswanya sebagai peraih emas masing-masing-masing di bidang fisika dan matematika. Sedang satu posisi medali emas tersisa di bidang biologi direbut mahasiswa Unair.
Wakil Rektor UI Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Rosari Saleh, menyebut raihan medali emas kontingen tahun ini meningkat daripada tahun lalu yang sebanyak tiga emas. Secara keseluruhan, UI menempati juara umum kedua di Kompetisi Nasional MIPA 2020.
"Diharapkan ajang ini menjadi wadah bagi para mahasiswa UI untuk mengembangkan keilmuannya, serta wawasan di bidang MIPA," kata Rosari melalui keterangan tertulis, Rabu 16 September 2020.
Wakil Dekan FMIPA UI Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan, Djoko Triyono, menilai peningkatan prestasi tahun ini--termasuk memperoleh medali perak terbanyak--buah persiapan yang sangat matang. Dia menyebut proses seleksi yang sudah bergulir secara internal sejak Maret lalu. Seleksi juga membuka pintu bagi mahasiswa di luar Fakultas MIPA.
"Terbukti ada 116 mahasiswa yang mengikuti seleksi internal," katanya sambil menambahkan, "Ini baik karena akan menghadirkan nuansa kompetisi sejak dini di diri mahasiswa untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya."
Foto 
