Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.

6 Juni 2017 | 18.37 WIB

Ilustrasi toilet umum. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi toilet umum. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Surabaya - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih. Mahasiswa Pendidikan Apoteker Fakultas Farmasi Unair, yaitu Husniatul Fitriah, Malisda Irwantri Leonald, Hatif Indra Nur Septiyanti, Muhammad Aviv Addin, dan Rendha Kusumaning Kristiwi menamai obat semprot itu Hezer.

"Kami memutuskan untuk membuat obat semprot ini dalam proposal program kreativitas mahasiswa yang didanai Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi karena masalah sanitasi masih menjadi salah satu masalah terbesar kesehatan di Indonesia," kata Husniatul, Selasa, 6 Juni 2017.

Dia mengutip data World Economic Forum bahwa kualitas toilet Indonesia berada pada peringkat 40 dari 140 negara dan bahwa toilet umum di Indonesia yang memenuhi standar kebersihan baru mencapai 50 persen. Bakteri-bakteri yang bersarang di toilet umum itu, misalnya E. coli, S. aureus, dan K. pneumonia.

"Herbal Sanitizer merupakan produk toiletries dengan ekstrak daun sirih yang ampuh membasmi bakteri dengan cara yang cukup praktis, yakni cukup disemprotkan pada dudukan toilet umum dilap bila perlu dan toilet umum bersih siap digunakan," tutur Husnia.

Indra mengatakan pembasmi bakteri berbahan ekstrak daun sirih itu punya kemampuan lebih besar untuk menghambat perkembangan bakteri.

Daun sirih, Indra menjelaskan, mengandung turunan fenol yakni kavikol dan kavibetol, yang memiliki daya antiseptik, antioksidan, dan fungisida dengan aktivitas antibakteri enam kali lebih efektif daripada senyawa flouride dan fenol biasa.

Selain itu, Hezer dibuat dalam kemasan 30 mililiter sehingga praktis dibawa kemana-mana.

"Satu botol Hezer dapat digunakan hingga 30 kali. Hezer disemprotkan di lima titik dudukan toilet umum dengan jarak penyemprotan 25 cm dari permukaan dudukan toilet. Tunggu lima detik, maka dudukan toilet akan mengering dengan sendirinya dan siap untuk digunakan," tutur Indra.

Indra dan teman-temannya menjual Hezer dengan harga Rp16ribu per botol dan sudah menjual 152 produk Hezer ke konsumen di Jawa dan Sumatera.

Rendha menambahkan timnya akan membuat tisu basah berbasis produk Hezer.

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saroh mutaya

Saroh mutaya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus