Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

NASA: Cassini Ungkap Rahasia Cincin Saturnus Sebelum Bunuh Diri

Misi Cassini, wahana antariksa milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), akan berakhir pada pertengahan September mendatang.

31 Agustus 2017 | 11.03 WIB

Pesawat luar angkasa milik NASA, Cassini, yang mengorbit di planet Saturnus. (nasa.gov)
Perbesar
Pesawat luar angkasa milik NASA, Cassini, yang mengorbit di planet Saturnus. (nasa.gov)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, California - Misi Cassini, wahana antariksa milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), di Saturnus akan berakhir pada pertengahan September mendatang. Saat misi berakhir, wahana ini akan "bunuh diri" dengan cara terjun ke dalam atmosfer Planet Cincin tersebut.

Namun, sebelum itu, wahana ini akan melakukan misi terakhirnya, yakni pergi ke ruang antara cincin dan planet pada 15 September. Penyelaman terakhir Cassini itu akan mengakhiri misi yang menghasilkan beberapa temuan penting itu.

Wahana Cassini selama ini berhasil mengungkap perubahan musim di Saturnus, kemiripan satelit Titan dengan bumi purba, dan samudera besar di satelit Enceladus yang memiliki pancara es di permukaannya. "Misi ini liar dan indah," kata Curt Niebur, peneliti Cassini di Laboratorium Jet Propulsi NASA, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis, 31 Agustus 2017.

Baca: Langka, Cassini NASA Bisa Tembus Celah Saturnus

Linda Spilker, ilmuwan NASA, menjelaskan, foto terakhir Cassini akan berupa celah cincin. Menurut dia, Cassini akan mengirimkan data sesaat sebelum jatuh di atmosfer Saturnus, sekitar pukul 04.54 waktu Amerika, atau pukul 11.54 WIB, pada 15 September mendatang.

Spilker menjelaskan, data terakhir Cassini mungkin akan menunjukkan cincin Saturnus akan mengungkap massa cincin. Dari pengamatan sementara, massa cincin lebih ringan ketimbang perkiraan. Hal itu, menurut dia, menunjukkan cincin lebih muda sekitar 120 juta tahun dari perkiraan.

"Artinya, baru terbentuk setelah tata surya lahir," kata Spilker. Dalam misi terakhirnya, Cassini juga akan mempelajari atmosfer Saturnus dan mengukur untuk menentukan inti planet tersebut.

Baca: Misi Bunuh Diri di Saturnus, 5 Fakta Pesawat Luar Angkasa Cassini

Berdasarkan data yang dikirimkan Cassini selama ini, sudah lahir lebih dari 4.000 karya ilmiah tentang Saturnus. Sayangnya, misi Cassini harus berakhir dalam dua pekan ke depan lantaran bahan bakar yang menipis.

Sebetulnya NASA bisa saja membiarkan Wahana ini menjadi bangkai antariksa dan tetap mengorbit pada Saturnus. Namun, opsi tersebut tidak diambil untuk menghindari tabrakan dengan satelit alami Saturnus yang jumlahnya mencapai 62, termasuk Titan dan Enceladus, yang berpotensi mendukung kehidupan.

Dengan menghancurkan Cassini, NASA memastikan mikroba bumi yang terbawa selama misi Cassini tidak akan mengkontaminasi satelit-satelit tersebut.

Baca: Mengorbit Saturnus Selama 13 Tahun, Cassini Segera 'Bunuh Diri'

Simak perkembangan misi terakhir Cassini dari NASA hanya di kanal Tekno Tempo.co.

REUTERS | AMRI MAHBUB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amri Mahbub

Amri Mahbub

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus