Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Penyebab Utama Kepunahan Hiu karena Perburuan Siripnya

73 juta hiu dibunuh setiap tahun, terutama untuk diambil

siripnya

1 September 2016 | 01.01 WIB

Seorang pekerja mengukur panjang sirip sebelum dipotong di  kios penjual hiu di pelabuhan Muncar, Banyuwangi, Minggu (5/5). Hiu hasil tangkapan ini akan dipotong siripnya untuk diperjualbelikan dengan harga 1 hingga 3 juta rupiah per paket sirip tergantun
Perbesar
Seorang pekerja mengukur panjang sirip sebelum dipotong di kios penjual hiu di pelabuhan Muncar, Banyuwangi, Minggu (5/5). Hiu hasil tangkapan ini akan dipotong siripnya untuk diperjualbelikan dengan harga 1 hingga 3 juta rupiah per paket sirip tergantun

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, FLORIDA – Sirip hiu yang selama ini disajikan sebagai sup mahal ternyata mengandung racun. Padahal, selain dinikmati dalam bentuk sup, hiu dipercaya sebagai obat tradisional Cina. 

Jaringan sirip dan otot yang dikumpulkan dari 10 spesies hiu yang ditemukan di Samudera Pasifik dan Atlantik terbukti mengandung racun. Racun yang ditemukan ada dua jenis, yakni merkuri dan β-N-methylamino-L-alanine (BMAA)

“Selama ini, racun-racun jenis ini terkait langsung dengan penyakit seperti Alzheimer dan amyotrophic lateral sclerosis,” kata Deborah Mash, profesor bidang neurologi dan peneliti senior dalam penelitian ini. 

Amyotrophic lateral sclerosis adalah gangguan syaraf pusat yang bisa menyebabkan pengecilan otot dan kelumpuhan. 

“Hasil penelitian kami menyatakan konsumen hiu berisiko tinggi ‘memelihara’ penyakit syaraf dalam tubuhnya,” kata Mash. 

Penelitian ini mendeteksi konsentrasi merkuri dan BMAA di sirip dan otot hiu sangat membahayakan kesehatan manusia. Gabungan keduanya akan punya dampak beracun yang hebat. 

Didukung dengan pertumbuhan ekonomi Cina, perdagangan sirip hiu secara global melonjak dalam beberapa tahun terakhir, yakni tumbuh 5 persen setiap tahun. Akibatnya, diperkirakan 73 juta hiu dibunuh setiap tahun, terutama untuk diambil siripnya. 

Pada 2007, 114 spesies atau 20,4 persen hiu mask daftar mera IUCN dengan ancaman kepunahan global. Perburuan adalah ancaman terbesar untuk semua jenis spesies hiu. Daftar merah ini meningkat 8 kali lipat dalam waktu 11 tahun. Tiga jenis spesies hiu, yakni Hiu Penjemur (Basking Shark), Hiu Paus, dan Hiu Putih (Great White Shark) masuk daftar Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) pada 2006. 

Februari 2008 IUCN menambahkan sembilan spesies hiu dalam daftar merah hewan yang terancam punah secara global. Sembilan spesies antara lain scalloped hammerhead sharks, hiu macan, dusky sharks, dan bull sharks. 

Jumlah spesies hiu tersebut tercatat berkurang 95-99 persen sejak 1970. Faktor utamanya adalah permintaan hiu dari Asia. 

LIVE SCIENCE | WWF.ORG | TRI ARTINING PUTRI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tri Artining Putri

Tri Artining Putri

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus