Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Sebagian peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UTBK SBMPTN) 2019 di Institut Teknologi Bandung tertipu pedagang aksesoris. Mereka membeli beberapa barang yang disebut pedagang wajib dibawa untuk ujian. "Padahal nggak perlu, beberapa peserta ada yang tertipu," kata Asep Gana, panitia di Pusat UTBK ITB, Sabtu, 4 Mei 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Benda yang dibeli peserta itu seperti plastik kartu nama ujian, map, juga pensil. Harganya Rp20 ribu. Panitia melihat rombongan peserta berjumlah tujuh orang dan lebih membeli barang itu, sementara jumlah pastinya tidak diketahui jelas.
Kejadian seperti itu menurut Asep baru terlihat pada Sabtu kemarin ketika sesi pagi. Tahu ada unsur penipuan, panitia segera meminta petugas keamanan ITB mengusir para pedagang aksesoris itu. Menurut Asep, baru kali ini pedagang seperti itu muncul. "Kami minta peserta berhati-hati, bawa saja apa yang diminta panitia ujian," katanya di kampus ITB.
Masalah lain yang mengecewakan panitia yaitu kesalahan peserta sebelum masuk ruang ujian. Pada setiap sesi ujian, selalu ada peserta yang tidak membawa kartu ujian, perlengkapan ujian seperti bukti ijazah, foto yang tidak sesuai persyaratan.
Pada beberapa kasus ada foto yang tidak kena cap sekolah pada bukti ijazah, juga peserta tidak melampirkan foto. Dari catatan panitia Pusat UTBK di ITB, sejak sesi awal ujian hingga Sabtu lalu, masalah persyaratan ujian yang tidak lengkap seperti itu dialami sekitar 300 orang. “Padahal syarat dan ketentuan itu semua ada di kartu ujian, kenapa tidak dibaca,” ujar Asep.
Bahkan ada peserta yang baru tahu persyaratan itu ketika baru mengurus masalahnya di ruang sekretariat panitia UTBK. Menurut Asep masalah seperti itu berisiko terhadap hasil ujian peserta.
ANWAR SISWADI