Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Riset Terbaru, Simpanse Punya Kemampuan Memasak

Makanan yang dimasak memiliki tekstur lebih lembut dan lebih menarik bagi simpanse.

9 Juni 2015 | 05.15 WIB

Foto kolase Kanzi (33), Simpanse yang mampu memasak, bermain musik dan menggunakan komputer yang diabadikan oleh pencinta satwa di penangkaran Des Moines, Iowa, Amerika. (dailymail)
Perbesar
Foto kolase Kanzi (33), Simpanse yang mampu memasak, bermain musik dan menggunakan komputer yang diabadikan oleh pencinta satwa di penangkaran Des Moines, Iowa, Amerika. (dailymail)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO , Jakarta: Sebelumnya Anda pasti tak akan menyangka bahwa simpanse bisa memasak. Terdengar agak tak masuk akal, tapi penelitian dua orang ilmuwan dari Harvard University membuktikan hal itu nyata. Studi yang terbit pada jurnal Proceedings of the Royal Society B edisi 2 Juni ini mengungkap, bahwa simpanse dapat memasak kentang manis dan wortel.

Berdasarkan fakta ini, misteri kapan manusia mulai memasak akan segera diketahui. Sebab, hingga kini, kemampuan kognitif simpanse masih dianggap dekat dengan manusia. "Dari situ kita bisa menghitung mundur waktu manusia," kata Alexandra Rosati, pakar evolusi psikologi, seperti dikutip dari Live Science edisi akhir pekan lalu.

Penelitian sebelumnya menunjukkan simpanse dan hewan lain lebih suka memasak bahan mentah. Tapi, saat itu, peneliti belum tahu apakah simpanse dapat mengingat dengan tepat urutan memasak dan alat-alat yang harus dipakai.

Dalam studi kali ini, Rosati dan pakar psikologi bernama Felix Warneken melakukan sembilan percobaan terhadap simpanse asal Republik Kongo. Studi menunjukkan tingkat pengendalian diri seekor simpanse untuk memperoleh dan memasak makanan.

Simpanse, Rosati mengatakan, lebih suka makanan setengah olahan untuk bahan dasar masakan, seperti irisan kentang manis putih dan wortel. Sedangkan simpanse akan pergi jika menemukan makanan mentah.

Tahap selanjutnya adalah menguji sikap simpanse saat memasak makanan mereka sendiri. Dalam hal ini, seekor simpanse bersedia untuk meletakkan makanan di perangkat memasak seperti mangkuk."Pengalaman ini tumbuh beriringan dengan intensitas simpanse memasak," kata Warneken.

Kemudian para peneliti melihat apakah simpanse langsung memakan masakan tersebut atau tidak. "Ternyata mereka tak tahan melihat makanan yang sudah ada di tangannya." Meski begitu, simpanse tergerak untuk kembali memasak.

Pertanyaan yang timbul kemudian di benak kedua peneliti tersebut adalah "Mengapa memasak?" Dalam bukunya "Catching Fire: How Cooking Made Us Human", Richard Wrangham, antropolog, berpendapat bahwa makanan yang dimasak menawarkan lebih banyak energi ketimbang makanan mentah. "Ini yang menjadi preferensi untuk berevolusi," tulis Wrangham.

Selain itu, makanan yang dimasak memiliki tekstur lebih lembut dan lebih menarik bagi simpanse. Bahkan, beberapa pengamatan menangkap simpanse yang aktif untuk mencari buah "panggang" di daerah bekas kebakaran.

Meski begitu, simpanse masih memiliki satu kelemahan. Yakni, mengendalikan api. Dalam jurnalnya Rosati dan Warneken menyebut simpanse memang kurang termotivasi untuk bereksperimen dengan api dari manusia. "Lingkungan juga mungkin menahan mereka untuk memasak lebih lanjut," kata Wrangham.

Persaingan, Wrangham menjelaskan, membuat mereka enggan untuk menyimpan bahan makanan. Alasan tersebut memang masuk akal mengingat risiko pencurian bahan makanan sangat tinggi. Selain itu, faktor pengendalian api juga dianggap baru muncul saat nenek moyang manusia menyadari bahwa mereka bisa menggunakan tumitnya untuk memadamkan api.

Rosati mengklaim, studinya ini dapat menambah pengetahuan tentang kognisi simpanse. Selain itu, sangat relevan untuk pembangunan manusia. Dia beranggapan, kemampuan memasak muncul seiring dengan kesadaran mengenai pengendalian api.

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untung Widyanto

Untung Widyanto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus