Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat diimbau tidak melakukan tes PCR berulang kali di laboratorium berbeda hanya karena mendapatkan satu hasil positif. Sebaliknya, bila mendapati hasil positif, segera isolasi mandiri atau berobat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lia Gardenia Partakusuma dari Kompartemen Litbang dan Health Technology Assesment (HTA) Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) mengimbau itu saat konferensi pers daring, Rabu 16 Februari 2022. Dia meyakinkan bahwa sebuah laboratorium memiliki banyak syarat yang disebut sebagai standar mutunya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tiga standar mutu laboratorium yang pertama, kata Lia, adalah legalitas, struktur organisasi dan sarana prasarana yang mumpuni. Keempat, laboratorium itu harus memiliki sumber daya manusia sesuai dengan apa yang akan dikerjakan. Artinya, dia menerangkan, "Kalau dia mau PCR, artinya orangnya punya kompetensi untuk PCR, sudah dilatih. Kalau antigen, ya harus sudah dilatih untuk tes antigen."
Standar mutu kelima, Lia menuturkan, laboratorium harus memiliki dokumen, termasuk dokumen mutu untuk memastikan hasil dari sebuah pemeriksaan. "Bagaimana caranya dia tahu bahwa benar (hasilnya) positif atau negatif. Dia harus tahu, itu ada dokumennya."
Keenam, Lia melanjutkan, persyaratan teknis seperti alat-alat laboratorium yang harus selalu dikalibrasi dengan baik. Ketujuh, harus ada orang yang melakukan verifikasi dari mulai metode hingga hasil pemeriksaan. Standar mutu yang ini tampak pada lembar hasil pemeriksaan laboratoriumnya. "Mungkin tes PCR oleh analis, tapi ada dokter yang akan memvalidasi bahwa itu betul, karena bisa saja ada human error," ujar Lia.
Terakhir, laboratorium harus selalu melakukan evaluasi terhadap apa yang sudah dikerjakan. Pada bagian ini ada dua yang harus dilakukan, yaitu quality control internal dan eksternal. Bahkan jika ingin mendapatkan pengakuan, sebuah laboratorium bisa mengikuti akreditasi baik secara nasional maupun internasional.
Selain faktor analitik yang harus sesuai dengan standar-standar tersebut, Lia mengatakan hasil dari tes laboratorium seperti tes PCR juga dapat dipengaruhi oleh faktor pra-analitik, "yaitu saat pengambilan sampel, dan faktor pasca-analitik, saat membuat laporan."