Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Teleskop Hubble Tangkap Bintang Kerdil Berpindah

Bintang kerdil putih adalah peninggalan bintang yang terbakar cepat dan kehilangan massa, mendingin dan mematikan tungku nuklir mereka.

26 Mei 2015 | 12.57 WIB

Foto yang disiarkan NASA hari ini (20/5) memperlihatkan teleskop luar angkasa Hublle  yang telah diperbaiki dan ditingkatkan kemampuannya oleh astronot pesawat ulak alik Atlantis. Foto: AP/NASA
Perbesar
Foto yang disiarkan NASA hari ini (20/5) memperlihatkan teleskop luar angkasa Hublle yang telah diperbaiki dan ditingkatkan kemampuannya oleh astronot pesawat ulak alik Atlantis. Foto: AP/NASA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Vancouver - Menggunakan teleskop ruang angkasa Hubble milik NASA, para astronom menangkap gambar awal mula bintang muda kecil berwarna putih yang bermigrasi sejak 40 juta tahun lalu di pusat gugus bintang kuno. Tak hanya satu, tapi tiga ribu bintang kerdil putih.

Bintang kerdil putih adalah peninggalan bintang yang terbakar cepat dan kehilangan massa, mendingin dan mematikan tungku nuklir mereka. Sebagai bangkai bercahaya dan kehilangan berat badannya, orbit bintang ini mulai meluas ke luar pusat galaksi. Migrasi orbit ini, menurut peneliti, lantaran pergumulan gravitasi antarbintang dalam kluster galaksi.

"Kami melihat mereka mengorbit di lokasi luar inti massa mereka," tulis Jeremy Heyl, asronom dari University of British Columbia, Kanada, dalam The Astrophysical Journal edisi 1 Mei 2015.

Gugus bintang globular memilih bintang yang sesuai dengan massa mereka. Laiknya permainan bola biliar, gravitasi bintang bermassa rendah mencari momentum dari bintang lain yang lebih massif. Hasilnya, bintang yang lebih berat melambat dan tenggelam dalam inti kluster, sementara bintang bermassa ringan menambah kecepatannya dan bergerak ke tepi galaksi.

Dalam ranah astronomi, proses ini dikenal dengan "pemisahan massa". Sampai pengamatan Hubble terakhir, sabuk bintang kerdil ini belum terlihat. Belakangan, para astronom melihat bintang kerdil ini bereksodus di konstelasi Tucanea 47 yang termasuk kluster galaksi globular. Wilayah ini merupakan tempat berkumpulnya ribuan bintang padat di galaksi bima sakti. Kluster tersebut berjarak 16.700 tahun cahaya di konstelasi Tucana selatan.

Proses keluarnya bintang kerdil dari orbit massanya, menurut Heyl, tidak membutuhkan waktu lama. "Hanya ratusan juta tahun dari 10 miliar tahun ukuran kluster galaksi," kata dia, seperti dikutip dari Science Daily. Itu menandakan beberapa asumsi lainnya, seperti rincian bagaimana dan kapan bintang kerdil akan kehilangan massa akhirnya.

Para peneliti menggunakan Hubble bermata Wide Field Camera 3 yang dapat menembus jaringan ultraviolet. Mereka menelusuri dua populasi dengan usia orbit beragam. Satu kelompok berusia enam juta tahun dan baru saja memulai perjalanan mereka. Lainnya berusia sekitar 100 juta tahun dan telah tiba di kluster baru, yang jauh dari pusat galaksi, sekitar sembilan triliun mil jarak di bumi.

Heyl dan timnya memperkirakan usia para bintang kerdil dengan mengalisis warna suhu bintang. Bintang kerdil terpanas bersinar garang dalam cahaya ultraviolet.

Warna tersebut salah satunya disebabkan oleh terlemparnya bintang kerdil keluar dari pusat kluster dengan paksa. Proses ini terjadi lantaran interaksi gravitasi dengan bintang Hefner. Sebelum terbakar keluar sebagai bintang kerdil, bintang-bintang tersebut bermigrasi dengan berat seperti matahari.

Orbit bintang kerdil meluas sekitar 48 kilometer per jam, atau sekitar kecepatan rata-rata bus antarkota. Bintang-bintang yang mati akan terus bermigrasi dengan kecepatan tersebut selama 40 juta tahun sampai mereka mencapai lokasi yang tepat untuk massa mereka.

Meski para peneliti tak terkejut melihat migrasi bintang, tapi mereka masih belum menemukan tempat para bintang kerdil memulai perjalanan mereka. Penemuan ini, kata Heyl, dapat menjadi bukti bahwa bintang menumpahkan banyak massa mereka pada tahap selanjutnya kehidupan mereka.

Sekitar 100 juta tahun lalu, sebelum bintang menjadi bintang kerdil putih, mereka membengkak dan menjadi bintang raksasa merah. Banyak astronom berpikir bahwa bintang kehilangan sebagian besar massa mereka selama fase ini karena tertiup ke ruang angkasa. Tapi pengamatan Hubble mengungkap bintang-bintang tersebut sebenarnya membuang 40 sampai 50 persen massa mereka hanya dalam 10 juta tahun sebelum terbakar menjadi bintang kerdil putih.

SCIENCE DAILY | AMRI MAHBUB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amri Mahbub

Amri Mahbub

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus