Tokek Kotor Ternyata Mandi Pakai Embun, Bagaimana Caranya?

TEMPO.CO, New York - Tokek bisa menggantung dengan rambut kaki mereka, cepat naik dinding, dan menumbuhkan kembali ekor mereka yang terputus. Mereka bahkan pergi ke ruang angkasa, seperti lima ekor tokek dibawa oleh satelit Rusia, Foton M4, tahun lalu. Tokek adalah makhluk luar biasa yang memiliki segudang trik bertahan hidup. Sampai kini sains belum mengungkap semua keterampilan “gila” si tokek.

Situs Live Science pada 25 Maret 2015 lalu mengungkap enam keterampilan “gila” tokek yang menakjubkan dan penjelasan sains di belakangnya. Salah satunya adalah cara tokek membersihkan diri jika badannya kotor. Bagaimana tokek kotor mandi?

Menurut sebuah studi terbaru yang diterbitkan Journal of The Royal Society Interface, tokek ternyata menyabuni tubuhnya dengan embun. Permukaan kulit tokek, kata penelitian tersebut, ditutupi ratusan ribu kantong perangkap udara ukuran kecil mirip rambut duri. Kantong ini membantu menangkis air.

Ketika para ilmuwan mengamati sampel kulit tokek di bawah mikroskop elektron, mereka melihat kantong udara ini menyebabkan tetesan air mengelembung seperti jagung brondong di kulit kadal.

“Jika Anda pernah melihat tetesan air yang menggelinding pada bodi mobil setelah di-wax, proses itu yang terjadi pada kulit katak,” kata Lin Schwarzkopf, profesor ekologi vertebrata James Cook University in Australia. "Wax dan sempratan membuat permukaan sangat bergelombang pada tingkat mikro dan nano. Tetesan air seperti bola kecil yang menggelinding secara mudah dan jatuh karena gravitasi atau sentuhan tipis angin.”

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa tetesan air menggelinding dapat membersihkan permukaan hidrofobik daun dan serangga. Tapi ini pertama kalinya fenomena tersebut diamati pada vertebrata. “Setiap tetes air dapat membantu membersihkan debu dan kontaminasi kecil lainnya dari tokek,” kata Lin Schwarzkopf.

Tokek cenderung hidup di lingkungan yang kering sehingga tidak dapat bergantung pada hujan.  Dari embun, tokek membersihkan diri.

 
LIVE SCIENCE | AHMAD NURHASIM