Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Beasiswa Chevening, Vaksin Booster, Vaksinasi

Topik tentang beasiswa Chevening sedang membuka pendaftaran hingga 2 November menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

5 Agustus 2021 | 22.12 WIB

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Perbesar
Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang beasiswa Chevening sedang membuka pendaftaran hingga 2 November mendatang. Mengutip chevening.org, Chevening merupakan program beasiswa internasional yang diadakan oleh pemerintahan Inggris Raya. Program ini memiliki sumber dana dari Kementerian Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan (FCDO), serta organisasi mitra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Berita terpopuler selanjutnya tentang Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyerukan setop distribusi vaksin Covid-19 booster atau dosis tambahan sebagai penguat setidaknya sampai akhir September. Alasannya, ketimpangan vaksinasi yang melebar di antara negara kaya dan miskin saat ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, pemerintah menegaskan data vaksinasi Covid-19 harus bersumber dari Nomor Induk Kependudukan (NIK) sesuai yang ada dalam sistem Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Tentang ini dipastikan telah selaras antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, juga BPJS Kesehatan dan PT Telkom.

Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno.

Mendapat beasiswa hingga ke luar negeri merupakan dambaan bagi hampir seluruh mahasiswa. Salah satu yang bergengsi adalah beasiswa Chevening yang sedang membuka pendaftaran hingga 2 November mendatang.

Mengutip chevening.org, Chevening merupakan program beasiswa internasional yang diadakan oleh pemerintahan Inggris Raya. Program ini memiliki sumber dana dari Kementerian Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan (FCDO), serta organisasi mitra.

Beasiswa Chevening menawarkan pendanaan sepenuhnya (fully funded) bagi program gelar master selama satu tahun. Selain itu, beasiswa ini memberi fasilitas untuk mengakses pendidikan dengan kualitas terbaik di dunia, kesempatan berjejaring, serta kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai budaya di Inggris. Pada penghujung beasiswa, peserta akan mengikuti komunitas yang sudah diikuti oleh lebih dari 50 ribu alumni di seluruh dunia.

Untuk mendaftar beasiswa ini, pelamar harus memenuhi lima persyaratan, yaitu pertama, merupakan seorang warga negara dari negara atau wilayah yang memenuhi syarat Chevening. Kedua, bersedia untuk kembali ke negara asalnya selama minimal dua tahun setelah masa beasiswa berakhir. Ketiga, pelamar sudah menyelesaikan pendidikan sarjana. Hal ini bertujuan untuk bisa masuk dalam pendidikan pascasarjana di universitas wilayah Britania Raya.

Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyerukan setop distribusi vaksin Covid-19 booster atau dosis tambahan sebagai penguat setidaknya sampai akhir September. Alasannya, ketimpangan vaksinasi yang melebar di antara negara kaya dan miskin saat ini.

Seruan untuk moratorium adalah pernyataan terkuat dari WHO sejauh ini saat negara-negara mengungkap kebutuhan vaccine booster untuk menahan laju penyebaran cepat virus Covid-19 varian Delta. “Saya pahami kebutuhan itu tapi tidak dapat menerima negara-negra yang sudah menggunakan hampir seluruh suplai vaksin global menggunakan lebih banyak lagi,” kata Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu 4 Agustus 2021.

Menurut data WHO, negara-negara berpendapatan tinggi telah membagikan sekitar 50 dosis vaksin Covid-19 untuk setiap 100 warganya pada Mei lalu, dan sejak itu pula angkanya telah berlipat ganda. Sedang negara berpendapatan rendah baru 1,5 dosis untuk setiap 100 warganya, karena memang suplai di dunia yang masih terbatas.

“Perlu dibalik dulu, dari mayoritas vaksin yang menyebar ke negara-negara kaya ke mayoritas vaksin ke negara-negara miskin,” kata Tedros.

Pemerintah menegaskan data vaksinasi Covid-19 harus bersumber dari Nomor Induk Kependudukan (NIK) sesuai yang ada dalam sistem Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Tentang ini dipastikan telah selaras antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, juga BPJS Kesehatan dan PT Telkom.

“Kita semua sepakat untuk data vaksinasi (Covid-19) harus bersumber dari NIK Dukcapil," kata Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu 4 Agustus 2021.

Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan itu, Zudan mengungkapkan, akan ditandatangani Perjanjian Kerja Sama aplikasi PCare BPJS Kesehatan dan aplikasi PeduliLindungi Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Kesehatan dengan Dukcapil Kementerian Dalam Negeri untuk integrasi data dengan NIK. Agenda penandatanganan itu pada Jumat 6 Agustus 2021. Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus