Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Lainnya

Cukur Thailand 13-0, Tim Sepak Bola Putri AS Malah Dikritik

Kemenangan 13-0 yang dicatat tim sepak bola putri Amerika atas Thailand pada babak penyisihan Piala Dunia Putri 2019 sempat mengundang kritikan.

12 Juni 2019 | 11.09 WIB

Timnas sepak bola putri Amerika Serikat. Reuters
material-symbols:fullscreenPerbesar
Timnas sepak bola putri Amerika Serikat. Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kemenangan 13-0 yang dicatat tim sepak bola putri Amerika atas Thailand pada babak penyisihan Piala Dunia Wanita 2019 di Prancis, Selasa waktu setempat, ternyata tidak disambut gembira semua pihak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Tidak sedikit yang justru mengeluarkan kecaman dan berpendapat bahwa AS tidak seharusnya bermain tanpa belas kasihan menghadapi Thailand yang sudah tidak berdaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Alex Morgan tampil sebagai top skor dengan menyumbang lima gol untuk juara bertahan AS. Kemenangan 13-0 itu menjadi rekor baru di Piala Dunia, baik turnamen putra maupun putri.

Kemenangan itu mengundang kritik dari orang Amerika sendiri. Seperti dikutip Reuters, mantan pemain tim nasional negara itu, Taylor Twellman, malah mengecam tim putri AS melalui sosial media dengan mengatakan bahwa perayaan yang mereka lakukan usai mencetak gol adalah hal yang berlebihan.

"Merayakan gol (seperti nomor punggung 9) menimbulkan rasa hambar di mulut saya dan mungkin juga banyak orang lain. Saya ingin tahu apakah ada pemain yang meminta maaf setelah pertandingan," kata Twellman melalui cuitan di akun twitternya yang diikuti 327.000 orang.

Namun pelatih timnas AS, Jill Ellis, membela permainan anak buahnya dan justru berpendapat sebaliknya. Menurut Ellis, justru tidak menghormati Thailand jika mereka kemudian bermain tidak serius meski sudah unggul banyak.

"Menghargai lawan adalah dengan bermain serius menghadapi mereka. Ini adalah turnamen dimana perbedaan gol sangat berpengaruh," katanya. "Ini adalah soal membangun momentum dan sebagai pelatih, saya tidak ingin terlalu mengendalikan pemain."

Ellis menegaskan bahwa dia menghormati Thailand. "Usai pertandingan, saya berbicara dengan beberapa di antara mereka dan mereka harus tetap tegar. Ini adalah bagian dari permainan," katanya menambahkan.

Sementara itu, pemegang rekor pencetak go terbanyak untuk AS, Abby Wambach, juga membela rekan-rekannya.

"Bagi mereka yang merasa bermasalah dengan banyaknya gol, bagi beberapa pemain, ini adalah Piala Dunia pertama mereka, mereka seharusnya sangat senang," kata Wambach yang sudah menyumbang 184 gol di pertandingan internasional, dalam akun Twitter-nya yang diikuti 679.000 orang.

Ia kemudian mempertanyakan, apakah semua kritik yang ditujukan kepada mereka itu ada hubungannya dengan masalah gender. "Inilah impian Anda dan kemudian mencetak gol di Piala Dunia. Lalu merayakannya. Apakah Anda juga akan melarang pemain putra untuk mencetak gol atau merayakan gol?" katanya balik bertanya.

Alexi Lalas, mantan pemain tim nasional AS, juga angkat bicara dan membela tim putri. "Bukan masalah mereka jika harus bermain menghadapi tim lemah. Tim AS disini bukan untuk menyenangkan semua orang. Tim AS berada disini untuk memenangi Piala Dunia," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus