Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Liga Champions pada laga kedua yang diadakan pekan ini akan mempertemukan raksasa tim Eropa. Salah satunya ialah duel di Grup C antara Bayern Munchen vs Barcelona yang dijadwalkan bergulir di Allianz Arena pada Selasa malam, 13 September 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laga tersebut bakal menarik perhatian sebab striker Barcelona, Robert Lewandowski, bakal bertemu dengan mantan klubnya. Penyerang asal Polandia tersebut meninggalkan Bayern Munchen pada bursa transfer musim panas 2022 untuk bergabung dengan Barcelona. Kini, Lewandowski akan menghadapi klub yang punya peran besar mengangkat karirnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertandingan nanti diprediksi bakal berjalan sengit. Pasalnya, kedua kesebelasan sedang dalam penampilan yang apik di kompetisi domestik. Meski demikian, tuan rumah berpeluang menyulitkan Barcelona. Setidaknya ada lima hal yang membuat Bayern Munchen diunggulkan.
1. Mengenal Robert Lewandowski
Robert Lewandowski sudah menghabiskan sekitar 8 tahun bersama Bayern Munchen. Ia mencetak 344 gol dari 375 laga sejak 2014 hingga 2022. Tim berjuluk Die Roten tersebut punya andil besar menjadikan Lewandowski sebagai salah penyerang terbaik.
Dengan demikian, tidak ada yang lebih mengenal Lewandowski selain Bayern Munchen setidaknya untuk saat ini. Dalam sejumlah latihan ketika masih di Bayern, seringkali terlihat saat Dayot Upamecano mampu mematikan dan mengunci pergerakan Robert Lewandowski.
Pada musim lalu, klub seperti Union Berlin, Borussia Monchengladbach, dan Bayer Leverkusen menjadi tim yang berhasil mengantisipasi Robert Lewandowski mencetak gol. Jadi, mematikan pergerakan Robert Lewandowski dalam pertandingan nanti tampaknya bukanlah misi yang mustahil bagi Bayern Munchen.
2. Banyak Pencetak Gol
Kepergian Robert Lewandowski sejauh ini tidak berpengaruh besar kepada Bayern dalam urusan mencetak gol. Tim asuhan Julian Nagelsmann telah mencetak total 31 gol pada sembilan pertandingan pertama musim ini tanpa Robert Lewandowski.
Distribusi gol Bayern malah menjadi merata. Hal itu justru membuat serangan Bayern semakin variatif. Sejauh ini Sadio Mane sudah mencetak lima gol dan Leroy Sane telah mengoleksi empat gol dan memberikan tiga assist. Jamal Musiala memberikan enam gol, Serge Gnabry berperan dalam terciptanya tujuh gol. Terakhir, Thomas Muller berkontribusi dengan terciptanya empat gol.
Lalu ada pemain muda berusia 17 tahun yaitu Mathys Tel yang mencatat rekor termuda dengan golnya di ajang Piala Jerman dan Bundesliga.
3. Lini Belakang Solid
Bayern Munchen hanya kemasukan lima gol dalam enam pertandingan Bundesliga, dengan mencatat empat clean sheet di semua ajang. Mereka juga memenangkan banyak duel perebutan bola di Bundesliga. Ini salah satu alasan mengapa kiper Manuel Neuer hanya menghadapi 16 tembakan ke gawangnya.
Matthijs de Ligt dan Lucas Hernandez menjadi duet yang semakin stabil dengan bek Benjamin Pavard dan Alphonso Davies di kanan dan kiri. Di depan pertahanan ada Joshua Kimmich dan Marcel Sabitzer yang menjadi batu karang untuk meredam serangan dari lini tengah.
4. Head to Head
Setiap Bayern Munchen vs Barcelona akan terjadi, memori kemenangan 8-2 selalu menghantui Blaugrana. Itu hanya satu dari sejumah hasil bagus Bayern Munchen lawan Barcelona. Bayern memiliki rapor bagus dalam head to head lawan Barcelona.
Bayern Munchen menang sembilan kali lawan Barcelona. Sedangkan klub asal Catalan itu hanya meraih dua kemenangan dengan dua laga lainnya berakhir imbang. Bahkan, Bayern Munchen memenangkan enam dari tujuh pertandingan terakhir lawan Barcelona. Barcelona hanya menang dua kali dan kemenangan itu tidak pernah terjadi di kandang Bayern.
5. Faktor Allianz Arena
Barcelona bukanlah satu-satunya tim yang selalu menderita jika bermain di kandang Bayern Munchen. Klub seperti Atletico Madrid, Chelsea atau Tottenham Hotspur merupakan tim yang kerap mengalami kekalahan di Stadion Allianz Arena.
Bayern hanya kalah sekali di Allianz Arena di ajang Eropa sejak 2018-2019 tepatnya di fase 16 besar. Thomas Muller dan kawan-kawan memenangkan 12 dari 14 pertandingan kandang pada masa itu dan tidak terkalahkan dalam lima pertandingan kandang terakhir.
Mereka juga memegang rekor kemenangan kandang beruntun di Liga Champions, yaitu 16 kemenangan. Rekor tersebut ditorehkan pada 17 September 2014 hingga 15 Februari 2017.