Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Indonesia

M. Eksan, Legenda PSS Sleman Balik Kandang Demi Urusi Tim

Legenda PSS Sleman, Mochmamad Eksan, memutuskan balik kandang lagi untuk bersua dengan skuad Laskar Elang Jawa yang membesarkan namanya.

1 Juli 2019 | 15.35 WIB

Mantan kapten PSS Sleman, M. Eksan, yang ditarik kembali oleh PSS menjadi asisten manajer. Tempo/Pribadi Wicaksono
Perbesar
Mantan kapten PSS Sleman, M. Eksan, yang ditarik kembali oleh PSS menjadi asisten manajer. Tempo/Pribadi Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Legenda hidup PSS Sleman, Mochmamad Eksan, 44 tahun, memutuskan balik kandang lagi untuk bersua dengan skuad Laskar Elang Jawa yang membesarkan namanya pada era tahun 1997-2005 dan 2009-2011.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Tentu saja bukan kembali menjadi pemain. Mantan kapten yang menjadi penentu lolosnya PSS Sleman ke Divisi Utama musim kompetisi tahun 2000 silam itu kembali karena diminta PSS mengisi jabatan asisten manajer yang masih kosong.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya sebenarnya sudah menolak berkali-kali saat diminta mengisi posisi (asisten manajer) itu, saya sampai enggak bisa tidur,” ujar Eksan ditemui Senin 1 Juli 2019.

Bukan tanpa alasan pemain yang menjadi pencetak gol terbanyak topskor Divisi I tahun 2000 dengan torehan 13 gol itu menolak.

Selain cukup lama tak mengikuti perkembangan PSS dan merasa tak punya pengalaman cukup bidang manajerial tim, ayah dua anak itu juga disibukkan pekerjaan utamanya sebagai pegawai negeri sipil atau tepatnya kepala urusan bagian keuangan di PDAM Kabupaten Sleman.

“Jadi saat menerima tawaran jadi asisten manajer itu, saya minta izin atasan (Direktur  PDAM Sleman), ternyata diizinkan, tapi dengan syarat: urusan bola di luar jam kerja,” ujar pria yang kini juga menjalankan usaha kuliner keluarganya di Sleman itu.

Pemain yang namanya dielu-elukan pecinta sepak bola Sleman saat dua ‘gol setannya’ ke gawang PSB Bogor di fase delapan besar Divisi I tahun 2000 dan mengantarkan PSS mendapat tiket promosi Divisi Utama itu mengaku jika senggang hanya menonton bekas klubnya saat berlaga melalui layar kaca.

Sejak gantung sepatu tahun 2011, Eksan hanya sempat menjadi pelatih di Sleman United dan tim Porda Sleman 2012-2017. Eksan lalu tak pernah berurusan lagi dengan sepakb ola mulai 2018 karena profesinya sebagai PNS kian menyita waktu.

Namun, ternyata PT Putra Sleman Sembada (PSS), perusahaan pengelola PSS dan manajemen menginginkan dirinya kembali meski hanya di balik layar. “Jadi kalau PSS Sleman laga away (tandang) kemungkinan besar saya tak bisa ikut, kecuali pertandingannya hari libur,” ujarnya.

Eksan menuturkan, penunjukan dirinya sebagai asisten manajer menurutnya bisa dipandang sebagai berkah sekaligus beban.  “Bayangan orang luar kalau manajer atau asisten manajer klub itu kan duitnya banyak, yang bisa menalangi tim, padahal saya tak punya apa-apa,” ujarnya.

Eksan berharap pemilihannya sebagai asisten manajer bisa memberi kontribusi positif bagi Super Elang Jawa yang kini berlaga di kasta tertinggi sepakbola tanah air, yakni Liga 1.

Ia sadar sepenuhnya, PSS Sleman dulu dan sekarang berbeda, s Sehingga perlu perlakuan yang lebih adaptif. “Dulu pemain bola kan penghasilannya seret, kalau sekarang sudah lumayan, jadi semoga pemain juga mengiringinya dengan motivasi tinggi,” ujarnya.

Direktur Operasional PT PSS, Yoni Arseto mengungkap, M Eksan dipilih sebagai asisten manajer karena dianggap sebagai sosok tepat untuk mengawal agar perjalanan PSS di Liga 1 musim ini lancar.

“Beliau legenda PSS Sleman yang memiliki rekam jejak luar biasa, kami kira publik tak perlu meragukan kemampuannya dengan prestasi yang pernah dia buat saat membela PSS,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Hari Prasetyo

Hari Prasetyo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus