Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Liga Inggris

Marina Granovskaia, Timo Werner, dan Transfer Chelsea

Nama Marina Granovskaia kembali mencuat dalam transfer kontroversial Timo Werner ke Chelsea.

6 Juni 2020 | 11.59 WIB

Marina Granovskaia dan Eden Hazard. (AP Photo)
Perbesar
Marina Granovskaia dan Eden Hazard. (AP Photo)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Keberhasilan Chelsea mendapatkan Timo Werner dari Red Bull Leipzig kembali mencuatkan nama Marina Granovskaia. Dia merupakan sosok yang berhasil membujuk Werner untuk tak menunggu lamaran dari Liverpool dan menerima pinangan Chelsea.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kabar transfer Werner itu sedikit mengejutkan karena Chelsea baru dalam hitungan hari disebut mengincar si pemain dan dua pemain muda lainnya, Jadon Sanco dan Kai Havertz. Sebelumnya, Werner lebih santer dikabarkan akan bergabung dengan Liverpool.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Si pemain disebut telah berkomunikasi dengan Manajer Jurgen Klopp sebelum pandemi Covid-19 menyerang Eropa Maret lalu. Si pemain juga sempat memberi sinyal kuat setelah menyatakan kekagumannya terhadap Klopp. Dia menyebut eks Pelatih Borussia Dortmund itu sebagai pelatih terbaik di dunia.

Prediksi media-media Inggris itu belakangan berantakan. Liverpool disebut tak punya uang untuk menebus klausa pemutusan kontrak Werner sebesar 53 juta pound sterling atau nyaris Rp 1 triliun.

Di sisi lain, Marina disebut berhasil meyakinkan pemilik Chelsea, Roman Abramovich, bahwa mereka membutuhkan pemain baru musim depan. Pasalnya Chelsea bakal kehilangan dua pemain seniornya, Willian dan Pedro Rodriguez yang kontraknya akan habis pada akhir musim ini.

Mendapatkan lampu hijau dari Abramovich, perempuan berdarah Rusia-Kanada itu pun langsung terbang ke Jerman. Dia menemui agen Werner dan langsung menyatakan kesiapan Chelsea menebus klausa pemutusan kontrak si pemain. Dia juga langsung menyodorkan kontrak berdurasi lima tahun dengan bayaran 9 juta pound sterling per tahunnya, nyaris Rp 150 miliar.

Rayuan Marina Granovskaia itulah yang akhirnya berhasil membuat Werner luluh dan membelokkan arah ke Chelsea. Bukan hanya kali ini saja, dia memang disebut sebagai otak dibalik seluruh transfer pemain di kubu London Biru.

Kedekatannya dengan Abramovich membuat dia memainkan peran sangat penting di sana. Tak ada satu pun transfer Chelsea yang akan berjalan tanpa tanda tangan dari dia.

Hubungan Marina dengan Abramovich terentang lebih dari 20 tahun lalu. Dia awalnya bekerja di perusahaan minyak milik pria asal Rusia itu. Dia disebut sebagai figur kunci yang membuat nilai perusahaan minyak Abramovich, Sibneft, naik tujuh kali lipat dari harga belinya.

Abramovich langsung menaruh Marina di jajaran direksi Chelsea ketika dia membeli klub asal London itu pada 2003. Berbagai mega transfer pun berhasil dituntaskan perempuan lulusan Moscow State University tersebut.

Tak tanggung-tanggung, musim itu saja, dia langsung menyelesaikan transfer 13 pemain bintang. Hernan Crespo, Juan Sebastian veron, Joe Cole, Claude Makelele, hingga bek Glen Johnson dan Wayne Bridge dia datangkan dalam waktu sekitar dua bulan saja. Total dana yang dihabiskan Chelsea saat itu disebut mencapai 150 juta pound sterling.

Musim berikutnya, Marina berhasil membujuk Jose Mourinho untuk menangani Frank Lampard cs. Soal Mourinho, perempuan berusia 45 tahun ini pula yang disebut mencairkan hubungannya dengan Abramovich.

Hubungan Abramovich dengan Mourinho sempat memanas setelah pelatih asal Portugal tersebut dipecat pada 2007. Pada 2013, kabar mengejutkan muncul setelah Mourinho menyatakan akan kembali menangani Chelsea.

Nah, Marina lah yang membuat Mourinho kemudian melupakan pemecatan itu dan akhirnya rela kembali menangani Chelsea, meskipun akhirnya kembali di pecat dua tahun berselang.

Keberhasilan dia membujuk kembali Mourinho membuat Abramovich memberikannya kenaikan jabatan. Pada 2014, Marina ditunjuk sebagai Kepala Eksekutif Chelsea, jabatan yang dia pegang hingga saat ini. Media Inggris The Times sempat menyebutnya sebagai perempuan paling berpengaruh di sepak bola saat itu.

Pentingnya peran Marina dalam setiap transfer yang dilakukan Chelsea pernah diungkap oleh Manajer Maurizio Sarri. Meskipun tak langsung menyebutkan nama si perempuan, Sarri sempat menyatakan bahwa dirinya tak berkuasa soal transfer pemain.

Saat itu keinginan Sarri untuk mendatangkan Gonzalo Higuain dari Juventus terbentur kebijakan yang dibuat Marina. Chelsea tak mau membeli pemain berusia tua karena Marina menilai mereka membutuhkan peremajaan tim.

Setelah negosiasi alot, Sarri akhirnya mendapatkan keinginannya meskipun Higuain datang dengan status sebagai pemain pinjaman.

Frustasi dengan kondisi itu, Sarri akhirnya mengundurkan diri di akhir musim meskipun berhasil memberikan trofi Liga Europa dengan mengalahkan Arsenal pada partai final. Dalam pernyataan resminya, Chelsea menyatakan bahwa Sarri memutuskan kontrak karena ingin dekat dengan orang tuanya yang sudah sepuh di Italia.

Pelatih sebelum Sarri, Antonio Conte, juga sempat menyatakan rasa frustasinya karena tak bisa memutuskan secara penuh siapa pemain yang harus dibeli Chelsea. Padahal, saat itu Conte baru saja berhasil membawa Chelsea meraih gelar juara Liga Inggris musim 2016-2017.

Perseteruan Conte dengan Marina soal transfer pemain pun berujung dengan kegagalan Chelsea mempertahankan gelar juara musim berikutnya. Conte pun dipecat sebelum kontraknya habis.

Meskipun mendapatkan banyak pujian atas suksesnya mendatangkan pemain bintang, Marina juga dituding sebagai tokoh dibalik penjualan sejumlah pemain muda potensial Chelsea. Kevin de Bruyne, Romelu Lukaku dan Mohamed Salah merupakan contohnya.

Jose Mourinho sempat menyatakan bahwa bukan dirinyalah yang berkuasa atas penjualan ketiga pemain yang akhirnya bersinar di klub lain itu. Mourinho bahkan menyatakan bahwa dirinya lah yang merekomendasikan Chelsea untuk merekrut mereka karena tahu mereka akan menjadi pemain bintang di masa depan.

Meskipun tak menyebutkan nama Marina, Mourinho menyatakan bahwa penjualan De Bruyne, Lukaku dan Salah merupakan keputusan Direksi Chelsea. Dia juga sempat membantah kabar yang menyebutkan dirinya sebagai sosok dibalik penjualan Juan Mata ke Manchester United.

Marina Granovskaia juga pernah gagal soal bernegosiasi. Misalnya dalam kasus penjualan Thibaut Courtois dan Eden Hazard ke Real Madrid. Keduanya terpaksa dijual Chelsea dengan harga murah setelah dia gagal meyakinkan si pemain untuk memperpanjang kontraknya.

Courtois dijual Chelsea dengan banderol 35 juta euro saja dua musim lalu. Padahal, saat itu nilai pasaran si pemain ditaksir mencapai 65 juta euro. Hazard menyusul semusim berselang dengan banderol hanya 100 juta euro meskipun nilai pasarannya saat itu mencapai 150 juta euro.

Kisah transfer kontroversial Chelsea yang melibatkan Marina Granovskaia tampaknya akan terus berlanjut. Saat ini saja mereka belum akan menutup buku cek setelah mendapatkan Timo Werner. Chelsea disebut tengah mengincar bek Leicester City, Ben Chillwell, yang juga dikabarkan diminati Liverpool.

EVENING STANDARD| SKY SPORTS| FOOTBALL LONDON| THE TIMES

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus