Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan olahraga tertinggi Italia pada Kamis, 20 April 2023, memerintahkan pengadilan sepak bola untuk meninjau kembali putusan sebelumnya yang menghukum Juventus dengan pengurangan 15 poin di klasemen Liga Italia Serie A musim ini dalam kasus transfer pemain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Otoritas olahraga memerintahkan persidangan baru kasus tersebut. Persidangan baru bisa memakan waktu satu bulan atau berlarut-larut hingga akhir musim, sehingga hukuman apa pun akan diberikan kepada Juventus untuk musim 2023-2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dengan delapan pertandingan tersisa untuk dimainkan di musim ini, putusan tersebut mengangkat Juventus dari posisi ketujuh ke posisi ketiga di klasemen Serie A dengan 59 poin, tertinggal 16 poin dari pemimpin klasemen Napoli. Dengan demikian, Juventus kembali ke tempat kualifikasi untuk Liga Champions yang menguntungkan pada musim depan.
Namun hukuman larangan berkegiatan di sepak bola terhadap Andrea Agnelli, Maurizio Arrivabene, Federico Cherubini, dan direktur Tottenham Hotspur saat ini Fabio Paratici tidak dicabut. Pavel Nedved dan beberapa anggota dewan lainnya dibebaskan sepenuhnya.
Putusan itu diambil dalam sidang selama tiga jam di Collegio di Garanzia pada Rabu sore waktu setempat.
Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) tidak memberikan bukti apa pun pada banding tersebut, sehingga tempat mereka diambil alih oleh Jaksa Penuntut Umum Olahraga Ugo Taucer, yang secara efektif mengakui putusan tersebut memiliki motivasi yang kurang jelas yang harus diapresiasi dan dievaluasi oleh putusan baru.
Pengacara Juventus telah berargumen untuk mencabut seluruh putusan dan berakhir di sini, tetapi itu akan dituntut lagi, mungkin dengan lebih banyak bukti yang melibatkan klub lain.
Ada kebingungan mengapa FIGC menjatuhkan hukuman 15 poin ketika jaksanya sendiri Giuseppe Chine hanya meminta sembilan poin pada Januari lalu. Hal ini direferensikan dengan jelas dalam putusan banding, menuntut pengadilan menjelaskan penyebab di balik hukuman 15 poin tersebut.
Ini akan menjadi ketiga kalinya Pengadilan Federal harus memutuskan situasi yang sama yang melibatkan Juventus.
Ada juga pertanyaan yang harus dijawab mengapa hanya Juventus yang dihukum ketika pada April 2022 semua 11 klub dan 59 individu dibebaskan dari penggelembungan biaya transfer secara artifisial untuk meningkatkan keuntungan modal.
REUTERS | FOOTBALL ITALIA
Ingin lebih terhubung dan berdiskusi langsung dengan redaksi Bola dan Sport? Mari bergabung di grup Telegram Olahraga Tempo. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.