TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga memastikan atlet pemusatan latihan nasional angkat besi
Asian Games 2018, Deni, tetap berlatih seperti biasa. Meski terlibat kasus perselingkuhan, namun Kemenpora menyatakan Deni tetap terdaftar sebagai salah satu atlet pelatnas.
"Saat ini Deni berstatus sebagai atlet pelatnas angkat besi," ujar Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto, saat dikonfirmasi, Kamis, 1 Februari 2018.
Meski begitu, Kemenpora memutuskan untuk menunda memberikan rekomendasi bagi Deni untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil. Nama Deni masuk dalam 137 atlet berprestasi yang rencananya akan direkomendasikan menjadi CPNS per 1 Mei mendatang.
Dengan keputusan ini, Deni baru akan mendapat rekomendasi pada periode Surat Keputusan (SK) keluar berikutnya, yakni tahun depan.
"Hal ini cukup berat bagi Deni. Kami kan harus juga ada unsur edukasi. Tetap aturan hukum ditegakkan karena etika dan karakter yang baik lebih diutamakan, meski prestasinya tinggi," kata Gatot.
Pihak Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) mengatakan telah memberi waktu kepada Deni untuk menyelesaikan masalahnya. Sebagai salah satu atlet yang ditargetkan meraih medali, Deni diharapkan dapat segera memulai latihannya kembali.
"Jangan lama-lama dia diganggu latihannya karena masalah ini. Selesai (masalah ini), dia tenang, dan dia akan menggila lagi untuk Asian Games," kata Wakil Ketua Umum PB PABBSI, Joko Pramono.
Deni terkena masalah perselingkuhan. Istrinya, Wiwi Sofianty, menuduh Deni telah menikahi wanita lain hingga hamil. Padahal, status Deni masih menjadi suami Wiwi yang telah dikaruniai dua orang anak.
Deni sendiri telah mengajukan permintaan maaf kepada Menpora Imam Nahrawi. Ia meminta agar tetap bisa berlatih bersama pelatnas angkat besi dan berjuang di Asian Games 2018. Ia pun berjanji akan segera menyelesaikan masalahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini