Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Bach Nan Melankonik Di Konser Iskandar Widjaja

Pemain biola ini menyuguhkan komposisi Johann Sebastian Bach yang mendayu

23 Maret 2016 | 22.10 WIB

Iskandar Widjaja pemain biola, di Gedung Kesenian Jakarta. Kamis, malam (26/01). Penampilan kedua musisi, telah memukau penonton yang hadir.TEMPO/ JACKY RACHMANSYAH
Perbesar
Iskandar Widjaja pemain biola, di Gedung Kesenian Jakarta. Kamis, malam (26/01). Penampilan kedua musisi, telah memukau penonton yang hadir.TEMPO/ JACKY RACHMANSYAH

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Pemain biola Iskandar Widjaja kembali memukau pecinta musik klasik dan penggemarnya dalam konser bertajuk Alunan Bach di Bentara Budaya Jakarta, Selasa malam, 22 Maret 2016.

Pada konser kali ini Iskandar memang menyajikan komposisi milik Johann Sebastian Bach yang sangat melankonik. Bagi pemain biola kelahiran Berlin,28 tahun lalu ini,komposisi Bach adalah komposisi yang membentuk hidupnya.

Dia menyapa penggemarnya dengan lantunan sendu violin Solo sonata G minor atau BMV 1001 dengan empat seksi Adagio, Fuga, Sciliano dan Presto. Dia menyajikan kepiawaiannya dalam menggesek biola yang telah ditekuni sejak usia empat tahun.

“Musik adalah hasrat hidupku. Aku berlatih setiap hari dengan komposisi Bach, musiknya bagiku sangat meditatif, sangat membuat ketagihan,” ujar Issi, panggilan akrab Iskandar di sela-sela permainan biolanya.

Pemain biola yang sering berkolaborasi dengan orchestra di negara-negara Eropa ini juga menyajikan Partita d minor BMV 1004 dengan,Allemande, Courante, "Sarabande, Gigue, dan Chaconne. Iskandar member sedikit gambaran sebelum memainkan komposisi ini, terutama pada komposisi Chaconne, sebuah komposisi Bach yang paling spektakuler dan rumit, yang diciptakan Bach saat berduka dengan kematian sang istri Maria Barbara.

“Komposisinya sangat introvert, melankonik, murung, anda akan ikut merasakan rasa dukanya,” ujar cucu komposer Udin Widjaja ini.

Setelah menyajikan komposisi yang sangat liris, dia memberi sebuah komposisi ringan yang berjudul River Flows in You dengan iringan rekaman piano. Setelah itu, dia member kesempatan kepada pemain biola muda Fakhri Praatama untuk tampil membawakan komposisi Bach, Air. Saat itu, dia memberikan sedikit sentuhan bimbingan pada gesekan biola untuk memperbaiki nadanya. Sebelum Issi tampil, Fakhri memang menjadi pembuka konser ini dengan komposisi yang sama.


“Saya bukan master, bukan pengajar. Yang aku lakukan adalah member masukan,” ujar Issi merendah.

DIAN YULIASTUTI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dian Yuliastuti

Dian Yuliastuti

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus