Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Festival Kesenian Yogyakarta 2017 Melibatkan Kurator Muda  

Pelibatan seniman-seniman muda sebagai kurator juga tidak terlepas dari tema FKY 2017 yang mengusung tema besar "Umbar" dengan sub tema "Mak Byar".

26 Juli 2017 | 06.38 WIB

Kelompok penari dari kontingen Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta, saat menunjukan tarian mereka di ajang Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke-27. Seluruh peserta menggunakan kostum terbaik mereka saat menghibur ribuan penonton. Yogyakarta, 19 Agustus 2015
Perbesar
Kelompok penari dari kontingen Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta, saat menunjukan tarian mereka di ajang Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke-27. Seluruh peserta menggunakan kostum terbaik mereka saat menghibur ribuan penonton. Yogyakarta, 19 Agustus 2015

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, BANTUL -– Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke-29 yang akan digelar 27 Juli-13 Agustus 2017 cukup banyak menghadirkan hal baru dibandingkan event tahunan yang sama sebelumnya. Antara lain melibatkan sejumlah seniman muda menjadi kurator untuk peserta FKY yang mendaftar berdasarkan latar belakang seni yang dikuasainya.

“Tahun lalu (2016) sudah ada kurator. Tapi tahun ini (2017), kami ajak yang muda-muda,” kata Ketua FKY 2017 Ari Wulu dalam konferensi pers gelaran FKY 2017 di Gedung Cleopatra, Planet Pyramid Jalan Parangtritis, Bantul, Selasa, 25 Juli 2017.
 
Pemilik nama asli Ishari Sahida yang mendirikan forum musik elektronik SoundBoutique itu mencontohkan. Jika pada FKY 2016 lalu, kurator untuk seni tari adalah penari gaek Bambang Panigron, maka tahun ini dikuratori penari muda Sekar Kinanti. Kemudian untuk kurator karya seni teater ada Ibnu Gundul yang bermain di film Siti. Kurator pasar seni ada Satya Bramantya. Kurator karya seni musik ada pianis Leilani Hermiasih Suyenaga yang mempunyai nama panggung Frau. Juga maasih melibatkan sejumlah kurator senior yang mendampingi kurator muda, seperti Rain Rasidi yang mendampingi Hendra ‘Blangkon’ Priyadhani untuk mengkuratori karya seni rupa. Serta Joko Pinurbo dan Gunawan Maryanto untuk karya sastera.
 
“Waktu mengkuratori juga mepet. Seharusnya delapan bulan. Tapi mereka baru ditunjuk 1-1,5 bulan lalu,” kata Ari.
 
Pelibatan seniman-seniman muda sebagai kurator juga tidak terlepas dari tema FKY 2017 yang mengusung tema besar “Umbar” dengan sub tema “Mak Byar”. Dua istilah bahasa Jawa itu, dijelaskan Wakil Kepala Dinas Kebudayaan DIY Singgih Raharja. Umbar diartikan istirahat sejenak dari rutinitas sehari-hari. Mak byar bisa diartikan kejutan-kejutan. Apabila dikaitkan dengan event FKY dimaknai dengan istirahat sejenak dengan mendatangi festival seni untuk melepas kepenatan, berefleksi, sehingga memunculkan ide-ide kreatif yang segar dan penuh kejutan.    
 
Sementara Lani ‘Frau’ mengaku tak terlalu ribet mengkuratori kelompok-kelompok musik yang akan tampil di FKY.

Lantaran yang akan tampil adalah para talent di Yogyakarta yang tengah merilis album baru atau pun proyek baru. Total ada 30-an kelompok musik yang akan tampil. Selain itu, Lani mengaku dibaantu Eri Setiawan dari Art Music Today untuk mengkuratori.
 
“Sekitar tiga seniman dari luar negeri. Mereka akan tampil awal Agustus,” kata Lani yang masih merahasiakan para seniman itu.
 
Hal yang menarik dalam FKY 2017 itu, Ari menambahkan, ada penampilan teater dari Teater Saturday Acting Club dengan durasi lama, yaitu empat jam yang dibagi dalam empat babak. Juga penampilan wayang kulit yang dimainkan dalang-dalang muda berprestasi. Tak ketinggalan penampilan penari senior seperti Didik Nini Thowok dan Anter Asmororedjo.
 
Direktur Bagian Umum Setyo Harwanto menambahkan, lokasi FKY tahun ini pun bergeser dari 2016 lalu di Taman Kuliner Sleman atau di Yogyakarta bagian utara ke Planet Pyramid Bantul atau Yogyakarta selatan.
 
“Selain meramaikan tempat ini, sekaligus eksperimen pasar kesenian di Bantul,” kata Setyo.
 
Lokasi FKY 2017 yang menempati 1,5 hektare dari total 2 hektare lahan di Planet Pyramid dinilai lebih mengakomodir sejumlah gelaran seni yang akan ditampilkan. Seperti ada studio untuk event Bioskop FKY, juga sejumlah panggung. Bahkan dilengkapi dengan 32 dua toilet untuk pengunjung. Hanya saja panitia sempat kesulitan menggelar karya-karya seni rupa Pameran Perupa Muda (Paperu) yang banyak menampilkan karya-karya dua dimensi dan tiga dimensi.
 
“Akhirnya kami pakai lapangan futsal di lokasi itu,” kata Setyo yang menambahkan pembukaan FKY 2017 akan ditandai dengan pawai seni di sepanjang Malioboro pada 27 Juli 2017 sore.


PITO AGUSTIN RUDIANA(Yogyakarta)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Widiarsi Agustina

Widiarsi Agustina

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus