Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Sutradara Garin Nugroho mengakui beberapa kelemahan dalam film besutan terbarunya, Guru Bangsa Tjokroaminoto. Kekurangan itu tersebar di beberapa titik alur cerita hingga akting pemainnya.
Seorang penonton film tersebut, Sunaryo memuji hasil film secara umum, terutama kostum yang ditata apik. Namun perupa senior itu merasa ada yang kurang dari sosok Tjokroaminoto. "Partisipasi rakyat tidak tergambar muncul," katanya dalam diskusi proses pembuatan film tersebut di Bale Handap Selasar Sunaryo Art Space, Bandung, Kamis siang, 16 April 2015.
Garin mengakui, gagasan Tjokro yang berkembang di masyarakat tidak dimunculkan benar. "Ini kelemahan pada film Tjokro, banyak pekerjaan sehingga yang lain jadi tertinggal," katanya.
Selain itu, aku Garin, film Tjokro memadukan gaya Indonesia dan Hollywood. Komentar pengamat film kepada dirinya, hasil film menjadi tidak jelas. Akting pemain utama pun saat kesepian, dinilainya masih kurang menghanyutkan penonton.
Menurut Garin, film Tjokroaminoto seperti karya sejenis sebelumnya, digarap berdasarkan riset. Namun terselip juga hasil interpretasi dirinya sebagai sutradara. "Kebebasan interpretasi ada, tapi tetap berdasarkan rujukan," katanya.
ANWAR SISWADI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini