Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memamerkan sekitar 25 batang patung kecil, Sidharta memberikan gambaran yang berbeda dengan patung-patung besarnya. Begitu pula Fajar Sidik, dengan sekitar 57 lembar sketsa hitam-putih kertas folionya, sangat jauh dari lukisan-lukisan cat minyaknya. Seni rupa kita yang hiruk-pikuk dalam dimensi sosial-politik atau dalam kemasan instalasi agaknya tidak mengusik kedua pelopor dan guru ini dalam berkarya. Boleh jadi ini karena usia para perupa itu dan tingginya jam terbang yang mereka miliki. Menyaksikan pameran ini, kita diajak menengok kembali ke belakang. Agaknya, tujuan Galeri Mon Décor memang mengenang karya-karya lama keduanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo